Anna Jarvis, Pencetus Hari Ibu

Resonansi

December 22, 2025

Prameswari Rajapatni

Ilustrasi bu dan anak. (credits: The Asian Parent)

“Setiap orang yang hadir akan diberikan bunga anyelir putih; para ibu akan diberikan dua bunga, sebagai kenang-kenangan hari itu.” Anna Jarvis

TANGGAL 22 Desember di setiap tahunnya adalah hari peringatan dan perayaan “Hari Ibu” (Mother’s Day) nasional di Indonesia. Yakni peringatan terhadap peran ibu dalam keluarganya, baik untuk suami, anak-anak, maupun lingkungan sosialnya.

Peringatan dan perayaan Hari Ibu berbeda-beda di banyak negara. Mother’s Day di Amerika dirayakan pada hari Minggu pekan kedua bulan Mei. Ini juga dilakukan di lebih dari 75 negara. Seperti; Australia, Kanada, Jerman, Italia, Jepang, Belanda, Malaysia, Singapura, Taiwan, dan Hong Kong.

Sementara di Eropa dan Timur Tengah, peringatan Hari Ibu, yang di sana disebut dengan International Women’s Day diperingati setiap tanggal 8 Maret.

Pencetus Hari Ibu, adalah seorang perempuan bernama Anna Jarvis, dari negara bagian West Virginia, Amerika Serikat. Perayaan Hari Ibu di Amerika Serikat dirayakan pertama kali pada tahun 1908. Yakni ketika Anna Jarvis mengadakan peringatan atas kematian ibunya di Grafton, West Virginia.

Meskipun pada tahun 1908, Kongres Amerika Serikat menolak usulan untuk menjadikan Hari Ibu sebagai hari libur nasional. Namun, baru pada tahun 1911, seluruh negara bagian di Amerika Serikat menjadikan Hari Ibu sebagai hari libur.

Pada 1914, presiden Amerika Serikat ke-28, Thomas Woodrow Wilson, pun menandatangani deklarasi untuk menjadikan Hari Ibu sebagai hari libur nasional.

Anna Jarvis lahir di Webster, Taylor County, West Virginia, pada tanggal 1 Mei 1864. Ia adalah anak kesembilan dari sebelas bersaudara yang lahir dari pasangan Ann Marie dan Granville Jarvis.

Keluarga mereka, mengutip laman West Virginia, pindah dari Webster ke Grafton, ketika Anna berusia satu setengah tahun. Disinilah Anna menghabiskan masa kecilnya, dan mendapatkan pendidikan awal di sekolah umum.

Pada tahun 1881, ia mendaftar di Augusta Female Academy di Staunton, Virginia, yang sekarang dikenal sebagai Mary Baldwin College. Setelah menyelesaikan pendidikannya, Anna Jarvis kembali ke Grafton dan mengajar di sekolah selama tujuh tahun lamanya.

Anna Jarvis. (credits: ICN National)

Sejak kecil, Anna Jarvis sering mendengar ibunya berkata bahwa ia berharap suatu hari nanti seseorang akan mendirikan monumen untuk semua ibu, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal. Satu momen khususnya, telah menjadi pendorong Anna untuk menjaga harapan ini tetap hidup.

Momen itu terjadi selama pelajaran doa di kelas yang dipimpin oleh Ibu Jarvis di hadapan Anna, yang saat itu berusia dua belas tahun. Pada akhir pelajaran Ibu Jarvis berkisah tentang “Ibu-ibu dalam Alkitab.”

Ibu Jarvis menutup pelajaran dengan doa, dengan berkata, “Saya berharap suatu saat nanti seseorang akan mendirikan hari peringatan ibu untuk mengenang pengabdiannya yang tak tertandingi kepada umat manusia di setiap bidang kehidupan. Ia berhak mendapatkannya.”

Anna tidak pernah melupakan momen itu. Dan pada upacara pemakaman ibunya, Anna Kembali mengingat momen itu.

Setelah kematian ayahnya pada tahun 1902, Anna Jarvis bersama ibu dan saudara perempuannya, Lillie, pindah ke Philadelphia untuk tinggal bersama saudara laki-lakinya, Claude. Setelah kematian ibunya pada tanggal 9 Mei 1905, Anna Jarvis memulai kampanye untuk memenuhi keinginan ibunya.

Pada peringatan pertama kematian ibunya, pada tanggal 9 Mei 1906, Anna Jarvis, bersama beberapa teman, meninjau kembali prestasi yang dicapai ibunya melalui Klub Kerja Hari Ibu yang didirikan sebelum Civil War. Setelah itu, Anna Jarvis menulis surat kepada Norman F. Kendall dari Grafton dan memintanya untuk membentuk Komite Peringatan Hari Ibu dari rekan kerja ibunya di Gereja Andrews, dan meminta mereka untuk mengesahkan resolusi yang mendukung penetapan Hari Ibu.

Kendall memenuhi permintaan ini, dan resolusi tersebut disahkan. Pada peringatan kedua kematian Nyonya Jarvis, pada tanggal 12 Mei 1907, sebuah upacara peringatan diadakan untuk ibunya di gereja Andrews.

Anna Jarvis menggunakan segala cara yang tersedia untuk mencapai tujuannya dalam menetapkan peringatan Hari Ibu secara nasional. Ia menulis ratusan surat kepada para legislator, eksekutif, dan pengusaha di tingkat negara bagian dan nasional.

Ia fasih berbicara dan tidak melewatkan kesempatan untuk mempromosikan proyeksi ini. Sebagian besar permohonannya tidak didengarkan.

Ilustrasi bu dan anak. (credits: The Asian Parent)

Namun terobosan pertamanya datang dari permohonannya kepada pedagang dan filantropis, John Wanamaker dari Philadelphia. Dengan pengaruh dan dukungannya, gerakan itu mendapatkan momentum.

Pada tanggal 10 Mei 1908, pada peringatan ketiga kematian Nyonya Jarvis, program yang telah disiapkan sepenuhnya diadakan di Gereja Methodist Episcopal Andrews di Grafton dan di Philadelphia, meluncurkan peringatan hari peringatan umum untuk semua ibu.

Ibadah di Grafton direncanakan dan dipersiapkan oleh Anna Jarvis. Anna mengirim telegram, yang dibacakan oleh LL Loar, yang menjelaskan tujuan hari itu:

“Untuk menghidupkan kembali kasih sayang dan rasa syukur yang terpendam kepada orang tua yang telah melahirkan kita. Untuk menjadi penghubung keluarga bagi mereka yang berjauhan. Untuk menghapus keterasingan keluarga.

Untuk menciptakan ikatan persaudaraan melalui pemakaian lencana bunga. Untuk menjadikan kita anak-anak yang lebih baik dengan mendekatkan kita kepada hati ibu-ibu kita yang baik.

Untuk mencerahkan kehidupan ibu-ibu yang baik. Agar mereka tahu bahwa kita menghargai mereka, meskipun kita tidak menunjukkannya sesering yang seharusnya.”

Lalu, Ira E. Robinson, seorang anggota jemaat, mengajukan resolusi yang meminta agar Gereja Andrews menetapkan hari Minggu kedua bulan Mei setiap tahun sebagai Hari Ibu. Resolusi itu segera diadopsi dan sejak saat itu Gereja Methodist Episcopal Andrews menjadi Gereja Induk perayaan Hari Ibu.

Adopsi Hari Ibu menyebar lebih cepat dari yang diperkirakan Anna Jarvis. Pada tahun 1909, empat puluh lima negara bagian, Puerto Riko, Hawaii, Kanada, dan Meksiko memperingati hari tersebut dengan upacara yang sesuai dan mengenakan bunga anyelir putih dan merah.

“Di mana ini akan berakhir, biarlah masa depan yang menentukan. Bahwa ini akan melingkupi seluruh dunia tampaknya sudah pasti,” kata Anna Jarvis pada waktu itu.

Penetapan Hari Ibu pertama dikeluarkan oleh Gubernur William E. Glasscock dari West Virginia pada tanggal 26 April 1910. Pada Mei 1914, Perwakilan Heflin dari Alabama dan Senator Sheppard dari Texas mengajukan resolusi bersama, atas permintaan Anna Jarvis, yang menetapkan hari Minggu kedua bulan Mei sebagai Hari Ibu, dan resolusi itu disahkan di kedua Dewan.

Presiden Thomas Woodrow Wilson menyetujuinya, dan William Jennings Bryan, Menteri Luar Negeri, pun menetapkannya. Dalam penetapan Hari Ibu, Presiden amerika Serikat ke-28 itu memerintahkan agar bendera dikibarkan di selutruh gedung pemerintahan di AS dan wilayah koloninya.

Anna Jarvis menghabiskan waktu dan untuk mempromosikan gerakan Hari Ibu. Namun di tahun-tahun terakhirnya, ia dihadapkan pada masalah yang membutuhkan waktu dan upaya yang sama atau bahkan lebih banyak daripada pembentukan Hari Ibu itu sendiri.

Ini adalah upayanya untuk menggagalkan komersialisasi Hari Ibu, atau mengeksploitasinya untuk tujuan yang tidak pantas. Meskipun, senyatanya, ia tidak berhasil mencegah hal itu terjadi.

Namun, seperti yang dikatakan Anna Jarvis, “Agar engkau tidak melupakan dan mengabaikan ibumu yang tercinta. Jika engkau tidak berada di rumahnya, seringlah menghubunginya, ceritakan beberapa sifat baiknya yang mulia dan betapa engkau mencintainya.”

Sebab, cinta seorang ibu akan selalu baru setiap harinya.*

avatar

Redaksi