Dominasi Tangan Kiri Di Dunia Tangan Kanan
Inovasi
January 2, 2025
Zachary Jonah
Barack Obama, presiden Amerika Serikat ke-44, sedang menandatangani sebuah surat, dengan tangan kiri. (credits: wiki commons)
Cincin kawin, secara tradisional, dipakai di tangan kiri. Sebab orang percaya bahwa vena amoris (pembuluh darah kekasih) menghubungkan jari ke-4 di tangan kiri ke jantung.
DARI total 47 Presiden Amerika Serikat, sebanyak tujuh orang adalah kidal (left-hand). Dominasi tangan kiri, hadir dalam setiap aktifitas mereka, melebihi tangan kanan.
Mereka adalah James A. Garfield, Harry S. Truman, Gerald Ford, Ronald Reagan, George HW Bush, Bill Clinton dan Barack Obama.
Sedangkan mereka yang berkutat di dunia hiburan, yang diketahui adalah kidal, yakni; Tom Cruise, Whoopi Goldberg, Paul McCartney, Oprah Winfrey, Justin Bieber, Celine Dion, Jennifer Lawrence, Brad Pitt, dan Angelina Jolie.
Selain itu, Ratu Elizabeth II, Pangeran Charles, dan Pangeran William adalah kidal. Juga, Albert Einstein, Isaac Newton, Charles Darwin, dan Benjamin Franklin. Termasuk; Boston Strangler, Jack the Ripper, dan Osama Bin Laden.
Orang kidal, mengutip factretriever, mungkin adalah satu kelompok minoritas terakhir yang tidak terorganisasi dalam masyarakat. Dikarenakan mereka tidak memiliki kekuatan kolektif dan tidak memiliki rasa identitas bersama yang nyata.
Selain itu, orang kidal sering didiskriminasi oleh lembaga sosial, pendidikan, dan agama. Kebiasaan sosial dan bahkan bahasa membedakan orang kidal sebagai “berbeda” dan bahkan “buruk.”
Filsuf Yahudi abad pertengahan, Maimonides (1135-1204 Masehi), misalnya, yang mencantumkan 100 cacat yang tidak boleh dimiliki oleh seorang pendeta Yahudi, dan satu diantaranya adalah kidal.
Tangan kanan disebutkan secara positif 100 kali dalam Alkitab. Sedangkan tangan kiri hanya disebutkan 25 kali, dan semuanya negatif.
Baik tradisi Yahudi maupun Kristen pada hakikatnya sangat condong ke tangan kanan. Bagi umat Katolik, Anglikan, Episkopal, dan denominasi lain, pendeta harus memberikan roti komuni dengan tangan kanan, dan penerima komuni menerimanya dengan tangan kanan.
Semua berkat harus diberikan dengan tangan kanan, dan seorang pendeta melambangkan “tangan kanan Tuhan yang kuat.”
Bahkan, Di Skotlandia ada sebuah pepatah yang menggambarkan orang yang tidak beruntung: “Dia pasti dibaptis oleh seorang pendeta kidal.”
Akibatnya, kata “left” dalam bahasa Inggris, berasal dari kata Anglo-Saxon yakni lyft , yang berarti lemah atau patah.
Di banyak negara Islam, orang dilarang makan dengan tangan kiri, yang dianggap “najis”. Sebab tangan kiri adalah digunakan untuk membersihkan tubuh setelah buang air besar.
Bahasa Jerman untuk “kidal” adalah linkisch, yang berarti: canggung, kikuk, dan ceroboh. Dalam bahasa Italia, kata kidal adalah mancino, yang berasal dari kata “bengkok” atau “cacat” (mancus) dan juga kerap digunakan untuk berarti penipu atau tidak jujur. Dalam bahasa Rusia, kidal disebut levja, yang berkonotasi menghina.
Dalam bahasa Latin, kata untuk kiri adalah sinister, yang berhubungan dengan kata benda sinistrum. Ambisinister berarti “kikuk di kedua sisi.” Sinister, kemudian diadopsi ke dalam bahasa Inggris, yang berarti: jahat atau buruk, sama dengan: evil dan bad.
Dan, di antara suku Eskimo, setiap orang kidal dianggap sebagai penyihir potensial. Di Maroko, orang kidal dianggap sebagai s’ga, yakni sebuah kata yang berarti setan atau orang yang dikutuk.
Dalam Talmud, Kepala Setan atau Pangeran Setan bernama Samael, yang dikaitkan dengan kata Ibrani untuk sisi kiri, se’mol. Malaikat Michael duduk di sisi kanan Tuhan, sementara Samael berada di sisi kirinya.
Atribusi tentang kejahatan berada di sisi kiri dan kebaikan di sisi kanan ini hadir dalam berbagai bentuk di seluruh dunia.
Dalam sejarah, kidal telah dilihat sebagai banyak hal yang terkait dengan: kebiasaan buruk, tanda setan, tanda neurosis, pemberontakan, kriminalitas, dan homoseksualitas.
Tetapi, kidal juga telah dilihat sebagai sifat yang menunjukkan kreativitas dan kemampuan bermusik.
Tangan kiri dianggap lebih lemah dan “buruk.” Juga secara tradisional dianggap sebagai sisi keperempuanan. Padahal, data ilmiah saat ini menunjukkan bahwa pria lebih cenderung kidal daripada wanita.
Tetapi, suku Inca menganggap orang kidal mampu menyembuhkan dan memiliki kemampuan magis. Suku Zuni di Amerika Utara percaya bahwa kidal menandakan keberuntungan.
Bukti tentang dominasi tangan kanan atau tangan kiri pertama kali muncul pada manusia sekitar 1,5 juta tahun lalu pada peralatan yang ditemukan di Kenya. Sebelumnya, hanya ada sedikit atau bahkan tidak ada bukti preferensi tentang dominasi penggunaan tangan.
Otak kiri dan Otak Kanan. (credits: Harvard)
Sejak itu, banyak penelitian dilakukan terkait sifat kidal yang didapat pada 12 persen populasi dunia ini. Dan, faktanya, 30 juta penduduk Amerika Serikat adalah kidal.
Orang kidal acapkali dinyatakan sebagai ambidextrous. Yakni mereka memiliki kemampuan untuk menggunakan kedua tangan dengan baik, tangkas, dan seimbang.
Penelitian menunjukkan bahwa orang kidal lebih berbakat dalam hal kesadaran spasial, matematika, dan arsitektur. Orang yang tidak kidal cenderung lebih berbakat dalam hal verbal. Bahwa kidal pun berhubungan dengan faktor keturunan, seperti yang terjadi di keluarga kerajaan Inggris.
Penelitian juga menunjukkan bahwa peningkatan kadar testosteron di dalam rahim terbukti meningkatkan kemungkinan janin menjadi kidal. Ini mungkin dapat menjelaskan korelasi yang tampaknya ada antara kekidalan dan beberapa gangguan kekebalan tubuh, karena testosteron telah dikaitkan dengan gangguan kekebalan tubuh.
Ultrasonografi menunjukkan bahwa di dalam rahim, 90 persen bayi lebih menyukai ibu jari kanan. Ini berkesesuaian dengan pembagian populasi orang kidal dan tidak kidal.
Dan, orang yang memiliki autisme cenderung kidal. Namun, orang kidal sedikit lebih rentan terhadap alergi dan asma dibandingkan orang yang tidak kidal.
Untuk meningkatkan kesadaran terjadap kesulitan dan frustrasi yang dialami orang kidal setiap hari di dunia yang dirancang untuk orang yang tidak kidal, maka sejak 1996, pada setiap tanggal 13 Agustus diperingati sebagai “Hari Orang Kidal.”
Otak terbagi menjadi dua bagian. Otak kanan mengendalikan sisi kiri tubuh manusia yang dianggap lebih baik untuk mengerjakan tugas-tugas yang berkaitan dengan kreativitas. Dan, otak kiri yang bekerja untuk mengendalikan sisi kanan tubuh, dan dianggap lebih baik untuk mengerjakan tugas-tugas yang melibatkan logika, bahasa, dan pemikiran analitis.
Otak kanan memproses lebih cepat dalam memahami angka, penalaran dan informasi dalam bentuk gambar. Mereka yang kidal memiliki corpus callosum berukuran lebih besar.
Corpus callosum bertugas sebagai penghubungkan otak kanan dan kiri. Sehingga dapat memproses informasi lebih cepat.
Mengutip hallodoc, kidal atau tidaknya seseorang, dapat diketahui sejak janin. Orang kidal, sejak janin, lebih dominan menggunaan otak kanan.
Dimana janin mulai menggerakkan lengan saat usianya menginjak 9 hingga 10 minggu. Di awal trimester kedua, janin sudah menunjukkan seleranya untuk mengisap satu ibu jadi dari salah satu tangannya, kiri atau kanan.
Tetapi, kidal bukanlah sebuah kesalahan yang dilakukan janin. Karena itu adalah naluri janin di dalam sebuah ruang independent miliknya sendiri: rahim.
Alih-alih melarang si kecil kidal untuk terus menerus menggunakan tangan kiri, mengutip tentanganak, malah dapat menghambat perkembangan otaknya. Sebab, agar kecerdasan anak berkembang secara optimal, diperlukan adanya keseimbangan antara otak kanan dan otak kiri.
Bagi orangtua, adalah lebih bijak untuk melatih keseimbangan otak kanan dan otak kiri anak. Seperti dengan stimulasi gerakan fungsional kedua tangan anak secara rutin.*