Ta Prohm: Candi Angelina Jolie

Budaya & Seni

February 22, 2024

Zachary Jonah

Kuil Ta Phorm, situs Angkor. (: unesco)

ATMOSFIR mistik pada kuil Ta Prohm, menjadi bagian dari film Hollywood yang dirilis pada tahun 2000. Lara Croft: Tomb Raider, yang dibintangi aktris Angelina Jolie.

Bagian dari kota kuno, kota kuil, situs Angkor, yang telah disahkan Unesco sebagai Daftar Situs Warisan Dunia pada tahun 1992.

Beberapa adegan Tomb Raider diambil di sini. Hingga akhirnya, Ta Porhm pun lebih dikenal sebagai Angelina Jolie Temple.

Ini membuat wisatawan terus berdatangan. Mereka ingin menikmati atmosphere mistik di tempat suci yang dibangun pada tahun 1186 oleh Jayavarman VII ini.

Ta Porhm, awalnya bernama Rajavihara (biara raja), dan berfungsi sebagai biara dan universitas Buddha Mahayana.

Pohon kapas sutra (ceiba pentandra), thitpok (tetrameles nudiflora), ara pencekik (ficus gibbosa) dan apel emas (diospyros decandra) yang tumbuh di sini, memiliki struktur yang kuat mengakar ke dalam tanah. Kanopinya menjulang tinggi mengejar sinar ultraviolet.

Interpretasi bahwa alam akan merebut kembali  apa yang telah hilang darinya. Sehingga, akar-akarnya bergelantungan dan melingkar di dinding kuil. Mirip kadal Jurassic  yang bersisik besar di punggungnya; stegosaurus.

Mengutip theculturetrip, Ta Prohm adalah rumah bagi lebih dari 12.500 orang; termasuk 18 pendeta tinggi dan 615 penari. Lebih dari 800.000 orang yang tinggal di desa-desa sekitar memberikan layanan dan perbekalan ke kuil, yang merupakan rumah bagi banyak harta karun berupa emas, mutiara, dan sutra.

Tidak itu saja, terdapat 102 pelayanan kesehatan di Kekaisaran Khmer pada saat itu.

Jayavarman VII yang menyelesaikan Angkor Wat, meskipun pembangunannya dimulai oleh Suryavarman II. Tempat suci ini didedikasikan untuk keluarganya.

Setelah jatuhnya Kekaisaran Khmer pada abad ke-15, Ta Prohm ditinggalkan. Dan, alam mengambilnya kembali selama berada-abad. Sehingga bibit-bibit terus tumbuh menjadi pohon yang membentengi  Ta Porhm.

Ketika situs Angkor dipugar pada awal abad ini, hanya candi Ta Porhm yang oleh para ahli, dibiarkan tetap seperti adanya. Ta Porhm tetap terjerat akar dan ditelan hutan belantara, sama seperti aslinya ketika pertama kali ditemukan oleh peradaban modern.

Ta Prohm terletak di sirkuit kecil Angkor, yakni bagian dari “Kota Candi”. Tetapi, Ta Prohm menyandang mahkota sebagai yang paling atmosferik.

Menurut whc.unesco.org, situs Angkor, yang berada di Provinsi Siem Reap, Kamboja, memiliki luas 400 kilometer persegi. Situs ini terdiri dari beberapa candi, struktur hidrolik (cekungan, tanggul, waduk dan kanal) serta jalur komunikasi.

Kuil-kuil seperti Angkor Wat, Bayon, Preah Khan dan Ta Prohm mencerminkan nilai-nilai budaya, agama, dan simbolik, serta mengandung makna arsitektur, arkeologi, dan seni yang tinggi.

Kerajaan Khmer pada abad ke-9 hingga ke-14 mencakup sebagian besar Asia Tenggara dan memainkan peran penting dalam perkembangan politik dan budaya di wilayah itu. Yang tersisa dari peradaban itu, kini, adalah bangunan pemujaan yang terbuat dari batu bata dan batu.

Arsitektur Khmer berevolusi dari arsitektur anak benua India, yang kemudian menjadi berbeda seiring dengan berkembangnya karakteristik khususnya, beberapa berkembang secara independen. Angkor adalah satu situs arkeologi terbesar yang menjadi magnet pariwisata di dunia.

Pariwisata mewakili potensi ekonomi yang sangat besar. Namun juga dapat menimbulkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki terhadap warisan budaya benda ataupun tak benda.*

avatar

Redaksi