“Zombie Tranq” di Kensington Avenue
Hak Asasi Manusia
June 17, 2023
Junus Nuh
Taman Bermain Anak-Anak, Cumberland & Emerald Street, 2013 (photo credit : Jeffrey Stockbridge/time.com)
“The night has fallen, I’m lyin’ awake
I can feel myself fading away
So receive me brother with your faithless kiss
Or will we leave each other alone like this
On the Streets of Philadelphia”
PENGGALAN lirik dari lagu berjudul Streets of Philadelphia ini ditulis dan dinyanyikan oleh Bruce Springsteen. Singel ini adalah untuk soundtrack film berjudul Philadelphia. Film keluaran TriStar Pictures tahun 1993 yang dibintangi oleh pemain watak, Tom Hanks dan Denzel Washington ini bercerita tentang seorang pengacara homosexual (Tom Hanks) yang meninggal dunia karena AIDS.
Seperti yang ditulis di songmeaningsandfacts.com, lirik lagu Street of Philadephia terinspirasi dari kisah nyata yang tragis. Kisah tragis ini dialami The Boss, sapaan Bruce Sprinsteen, ketika seorang temannya mendadak meninggal dunia.
Kini, kisah nyata yang juga sangat menyedihkan tengah terjadi di Kensington Avenue, Philadephia, Amerika Serikat. The Walmart of Heroin, demikian kawasan di bagian utara Philadelphia ini dikenal publik.
Kawasan yang pada pertengahan abad ke 19 lalu menjadi pusat industri tekstil. Kini berubah menjadi Zombie Ville. Ini terjadi, juga akibat kebijakan deindustrialisasi yang dilakukan pemerintah AS pada tahun 1950-an lalu.
Sehingga kawasan ini mulai kehilangan penduduk, angka pengangguran meningkat tinggi, dan perekonomian merosot jatuh. Akibatnya banyak warga yang meninggalkan rumah mereka, untuk berpindah ke pinggir kota atau ke kota lainnya untuk mencari penghidupan yang lebih baik. Rumah-rumah warga yang kosong, lalu diisi oleh pendatang.
Dengan kondisi susah dalam sisi perekonomian, terbuka peluang bagi drug dealer untuk berbisnis di sana. Berjualan sekaligus memberikan sample, dan menjerat mereka yang tersisa menjadi pengguna narkotika secara berkelanjutan dan berkesinambungan. Hingga kematian, overdose, menghentikan mereka.
Kini, mereka telah berubah menjadi zombie. Sekumpulan orang yang bertingkah laku seperti mayat hidup, berjalan terbungkuk-bungkuk, menyuntikan sesuatu ke tubuhnya, di lingkungan yang sama kumuhnya dengan mereka.
Mengutip nypost.com, kondisi Kensington Avenue saat ini berada didalam kekuasan penuh serum Xylazine. Tranq, sebutan lainnya, adalah obat penenang mematikan yang digunakan untuk meningkatkan efek heroin, kokain, dan fentanyl.
Sehingga Gedung Putih baru-baru ini menyatakan Tranq sebagai “ancaman yang muncul”.
Xylazine (photo credit : nexgenvetrx.com)
“Xylazine telah memukul Philadelphia dengan sangat keras, menyebabkan peningkatan kematian akibat overdosis serta luka parah yang dapat menyebabkan sepsis dan amputasi,” Rahul Gupta, Direktur Kantor Kebijakan Pengawasan Narkoba Nasional.
Penggunaan tranq telah meningkat sejak empat tahun lalu. Serum Xylazine populer digunakan karena harganya relatif murah. Meskipun, sebenarnya, peruntukan xylazine adalah obat penenang untuk hewan, tetapi harganya hanya US $ 5.00 jika dibandingkan jenis narkotik lain yang mencapai US $ 10.00.
Seperti yang dikatakan Sarah Laurel, pendiri NGO Savage Sisters, penggunaan tranq membuat penggunanya tampak berperilaku seperti zombie; mampu untuk tidak makan dan tidak tidur, dan membuat pikiran penggunanya relax berhari-hari. Tetapi, katanya, penggunaan tranq secara berkelanjutan akan mengakibatkan bisul yang menganga terbuka, infeksi di beberapa jaringan nekrotik, dan mengarah pada amputasi pada penggunanya.
Para penegak hukum pun mulai frustasi untuk menertibkan kawasan yang telah berubah menjadi arena tempat menjual, membeli, dan menggunakan narkotika secara bebas ini. Tetapi, tentu saja tidak bagi mereka yang telah berbuat kriminal. Sebab ketergantungan terhadap narkotik memaksa tubuh untuk tetap mendapatkan zat adiktif itu. Sementara, tanpa rumah dan pekerjaan, mungkin, tidak ada kata lain selain melakukan tindakan kriminal untuk mendapatkan uang untuk membeli narkotik.
“Sebagai polisi, dengan sumber daya manusia yang terbatas, tentu anda akan bertanya pada diri sendiri, mengapa saya harus melakukan sesuatu yang tidak efektif?” kata direktur eksekutif Penegakan Hukum Melawan Larangan (LEAP), Neill Franklin, dikutip dari thedailybeast.com.
Menurutnya, secara hukum, terdapat perbedaan penanganan antara pelaku tindak kriminal, katakanlah pembunuh berantai, dengan pengguna heroin.
“Ketergantungan heroin adalah masalah medis. Polisi tidak mau ikut campur dengan masalah yang bukan bidangnya,” kata Neill Franklin yang mantan Polisi Negara Bagian Maryland itu.
Akibatnya muncullah The Tracks, kawasan yang terbentang sepanjang satu mil, yang merupakan jalur kereta api pengiriman kayu yang melintasi bilangan Badlands. Kawasan belukar dan hutan yang menjadi tempat bagi para pengguna narkotika, secara bebas, dan seolah tanpa hukum yang mengikat mereka.
Kawasan-kawasan di Philadelphia telah berubah menjadi perwujudan utopia yang salah; Kensingston Avenue dan The Track. Termasuk juga Kensington Timur dan Barat, Fairhill, Port Richmond, dan Olde Richmond.
“Mungkin saja dapat dilakukan legalisasi. Tetapi, tentu, dengan cara yang benar. Dimana harus ada pelayanan, perawatan dan pengobatan terhadap pengguna narkotika. Tetapi, itu tidak akan pernah dapat terwujud sebelum pemerintah negara federal mengubah kebijakan terkait pelarangan narkotik,” katanya.
Philadelphia, dengan luasan adalah 349,9 kilometer persegi adalah kota terbesar di negara bagian Pennsylvania, Amerika Serikat. Ibukota Pennsylvania adalah Harrisburg. Menurut sensus tahun 2000, Philadelphia ditetapkan sebagai kota terbesar kelima di Amerika Serikat, dengan perkiraan penduduk sebanyak 1.470.151 jiwa pada 30 Juni 2005.
Pusat kota Kensington adalah McPherson Square. Sebuah taman lingkungan yang sebenarnya dapat digunakan untuk kegiatan healing atau family time, misalnya. Tetapi, yang terlihat adalah kelompok-kelompok pengguna narkotika yang tampak sangat menyedihkan, siang dan malam.
Tidak ada rasa aman dan kenyamanan untuk siapapun di Kensington. Terlebih bagi mereka yang memiliki anak balita. Termasuk juga pendatang. Dengan tingkat resiko yang tinggi terhadap tindak kriminal.
Menurut cdc.gov, penggunaan xylazine tidak disetujui untuk digunakan pada manusia sebab dapat mengancam jiwa dan sangat berbahaya bila dikombinasikan dengan opioid seperti fentanyl. Selain itu, xylazine ditemukan pada 31 persen kematian akibat overdosis heroin dan atau fentanyl pada tahun 2019 di Philadelphia, Pennsylvania.
Pada tahun 2013, National Geographic pernah mendokumentasikan kawasan ini, dalam seri Drug Inc dengan judul Philly Dope, yang juga ditayangkan di televisi lokal di sana. Sangat mengejutkan, pada 10 tahun kemudian, di tahun 2023, kondisinya tidak jauh berubah.
Pedih. Seperti penggalan lirik lagu Streets of Philadelphia,
“I was bruised and battered, i couldn’t tell what I felt
I was unrecognizable to myself
I saw my reflection in a window, I didn’t know my own face
Oh brother are you gonna leave me wastin’ away
On the Streets of Philadelphia.”*