Paul Bunyan Dari Minnesota

Resonansi

October 15, 2025

Shep O’Neal*

Patung Paul Bunyan dan Sapi berwarna Biru. (credits: Explore Minnesota)

PAUL Bunyan terlahir di negara bagian Maine, Amerika Serikat bagian timur laut, sekitar satu abad lalu. Ibu dan ayahnya terkejut ketika pertama kali melihat anak laki-laki mereka.

Paul begitu besar saat dilahirkan. Sehingga Paul pun harus diangkat oleh lima burung besar. Beberapa pekan setelah ia lahir, beratnya elah mencapai lebih dari 45 kilogram.

Semasa kecil, Paul selalu merasa lapar. Lalu, 10 ekor sapi disiapkan oleh kedua orangtuanya untuk menyediakan susu bagi anak lelaki mereka itu. Setelah itu, Paul memakan 50 butir telur dan kentang dalam 10 wadah, setiap hari.

Paul tumbuh semakin besar, dan orangtuanya pun kebingungan.

Peranh, pada suatu saat, Paul berguling-guling begitu keras saat ia tidur, dan mengakibatkan gempa bumi di sekitarnya.

Penduduk kota tempat mereka tinggal pun protes dan marah. Akibatnya, pemerintah setempat meminta keluarga ini untuk pindah ke ke tempat lain.

Ayah Paul adalah tukang kayu. Ia membuatkan tempat tidur kayu untuk Paul.

Suatu ketika, orangtuanya meletakkan paul yang tertidur di tempat tidurnya di tepi pantai Maine. Tetapi, setiap kali Paul berguling bergerak, ombak besar menerjang seluruh kota di pesisir pantai Maine.

Sehingga, orangtuanya pun membawa putra mereka kembali ke darat, menuju ke hutan. Di hutan inilah, Paul akhirnya dibesarkan.

Semasa kecil, Paul membantu ayahnya menebang pohon. Paul memiliki kekuatan yang tak tertandingi oleh banyak pria, yang bahkan usianya di atas Paul. Ia juga sangat cekatan dalam bekerja, dan selalu tidur tepat waktu, sebelum seluruh lampu-lampu di rumah mereka dimatikan dan suasana menjadi gelap gulita.

Wilayah pesisir Maine sangat dingin hampir sepanjang tahun. Suatu hari, ketika musim dingin tiba dan salju mulai turun, tapi salju yang turun itu berwarna biru. Salju biru terus turun hingga seluruh hutan tertutup salju, yang berubuha warna menjadi biru.

Paul memakai sepatu saljunya dan pergi keluar untuk melihat pemandangan yang tak biasa itu. Saat berjalan, Paul menemukan seekor anak sapi terjebak di salju. Paul memutuskan untuk membawa anak sapi itu pulang. Ia meletakkan hewan itu di dekat perapian. Setelah badan anak sapi itu hangat, tapi bulunya tetap berwarna biru.

Sungai Mississippi di Minnesota. (credits: Minnesota Trips)

Paul memutuskan untuk memelihara sapi biru itu dan menamainya: Babe, Si Sapi berwarna Biru. Babe tumbuh sangat cepat. Suatu malam, Paul meninggalkannya di sebuah kendang bersama hewan-hewan lainnya. Keesokan paginya, kandang itu hilang, begitu juga Babe.

Lalu, Paul mencari Babe ke mana-mana. Ia menemukan Babe sedang makan rumput dengan tenang di sebuah lembah, sementara kandang itu masih berada di atas punggungnya. Babe mengikuti Paul dan tumbuh semakin besar setiap hari.

Kala itu, sebagian besar Amerika Utara dipenuhi hutan lebat dan hijau. Dan, Paul Bunyan membersihkan area hutan yang luas hanya dengan satu tebasan saja. Dengan kapaknya yang besar dan tajam.

Paul mengajari Babe untuk membantunya bekerja. Babe sangat membantu. Misalnya, ketika Paul kesulitan menebang pohon di sepanjang jalan yang tidak lurus. Ia memutuskan untuk mengikat salah satu ujung jalan ke sisa pohon yang tertancap di tanah. Paul mengikat ujung lainnya ke Babe. Babe menapakkan kakinya di tanah dan menarik sekuat tenaga hingga jalan menjadi lurus terbuka.

Seiring waktu, Paul dan Babe si Sapi berwarna Biru meninggalkan Maine dan pindah ke wilayah barat untuk mencari pekerjaan di wilayah hutan lainnya. Sepanjang perjalanan, Paul menggali Danau-Danau Besar untuk menyediakan air minum untuk Babe. Mereka menetap di sebuah pondok di dekat Sungai Onion di negara bagian Minnesota.

Lalu, Paul memutuskan untuk meminta bantuan penebang kayu lainnya. Krunya kemudian dikenal sebagai Tujuh Tukang Kayu. Setiap tukang kayu tingginya lebih dari 2 meter dan beratnya lebih dari 160 kilogram. Semua tukang kayu itu bernama: Elmer. Sehingga, setiap Paul memanggil nama mereka, ketujuh tukang kayu itu akan datang.

Sourdough Sam adalah koki untuk mereka semua. Apapun makanan yang ia masak, kecuali kopi, berasal dari sourdough, yakni bahan yang digunakan untuk membuat roti sourdough.

Setiap hari Minggu, Paul dan krunya makan kue panas. Kue panas yang begitu besar, sehingga satu kue panas hanya dapat dihabiskan oleh lima orang. Tetapi, Paul biasanya makan 10 kue panas atau lebih, tergantung seberapa laparnya dia.

Meja untuk mereka makan sangatlah panjang. Sehingga, ketika seorang pelayan mengantar makanan ke satu ujung meja, ia biasanya mengendarai kuda. Ia harus menginap di sana, dan keesokan paginya, ketika ia kembali ke temapta awal, ia ternyata telah membawa setumpuk makanan segar.

Johnny Inkslinger adalah orang yang mengatur keuangan di pondok. Johnny mencatat semuanya, termasuk gaji dan biaya makan Babe. Ia terkadang menggunakan sembilan wadah tinta tulis sehari untuk menyimpan catatan sedetail itu.

Pondok itu juga menjadi rumah bagi Sport, si Anjing yang Dapat Dibalik. Suatu ketika, seorang pekerja secara tidak sengaja membelah badan Sport menjadi dua. Pria itu bergegas untuk menyatukan kembali anjing itu, tetapi ia melakukan kesalahan. Ia membengkokkan punggung anjing itu ke arah yang salah.

Namun, hal itu bukan masalah bagi Sport. Ia pun belajar berlari dengan kaki depannya. Kemudian, ia berbalik arah dan berlari dengan kaki belakangnya.

Tetteguche State Park, Minnesota. (credits: Minnesota Trips)

Nyamuk adalah masalah tersendiri di pondok Paul. Ukurannya besar, bahkan sangat besar.

Lalu, para lelaki di pondok berusaha membunuh nyamuk-nyamuk itu dengan kapak dan tongkat panjang. Tak lama kemudian, mereka memasang penghalang di sekitar tempat tinggal mereka.

Kemudian, Paul memerintahkan mereka untuk mendatangkan lebah-lebah besar untuk membasmi nyamuk-nyamuk itu. Namun, lebah-lebah itu justru mengawini nyamuk-nyamuk, dan masalah yang ditimbulkan semakin parah saja.

Hasil dari perkawinan silang itu telah memunculkan serangga-serangga baru.

Suatu hari, serangga-serangga yang menyukai gula itu menyerang sebuah kapal yang sedang mengangkut gula ke pondok. Akhirnya, nyamuk-nyamuk dan lebah-lebah itu dapat dikalahkan.

Sebab, serangga itu makan gula dengan rakus dan terlalu banyak, hingga tak dapat bergerak lagi.

Paul selalu memberi Babe si Sapi berwarna Biru sepotong gula seberat 35 kilogram, ketika Babe berbuat baik.

Namun terkadang Babe suka usil.

Di malam hari, Babe suka membuat keributan dengan cara menghentakkan kakinya ke tanah. Akibatnya, para pria di pondok pun akan berlarian keluar dari bangunan tempat mereka tidur, mengira itu gempa bumi.

Ketika musim dingin tiba, Babe kesulitan mencari makanan. Salju menutupi segala yang ada di hutan.

Ole si Pandai Besi memecahkan masalah itu. Ia membuatkan kacamata berwarna hijau untuk Babe. Saat Babe memakai kacamata hitam itu, ia mengira salju itu adalah rumput. Setelah menyantap salju yang seperti rumput itu, Babe kembali kuat dan sehat.

Pada suatu tahun, pondok Paul terasa sangat dingin. Saking dinginnya, para pria membiarkan rambut wajah mereka tumbuh sangat panjang.

Ketika mereka berbicara, kata-kata mereka membeku di udara. Semua yang mereka katakan tetap beku sepanjang musim dingin, dan tidak mencair hingga musim semi tiba.

Paul Bunyan dan Babe meninggalkan jejak mereka di banyak tempat. Beberapa orang mengatakan merekalah yang menciptakan Puget Sound di negara bagian Washington bagian barat.

Yang lain mengatakan Paul Bunyan dan Babe menebang pohon-pohon dari negara bagian North Dakota dan South Dakota. Mereka mempersiapkan daerah ini untuk pertanian.

Babe si Sapi berwarna Biru meninggal di South Dakota. Ada orang yang bilang, Babe makan terlalu banyak kue panas. Paul menguburkan teman lamanya di sana. Kini, tempat pemakaman itu dikenal dengan nama “Black Hills”.

Ada banyak cerita tentang Paul di hari-hari selanjutnhya. Beberapa orang mengatakan dia terakhir terlihat di Alaska, atau bahkan Lingkaran Arktik.

Yang lain mengatakan Paul masih kembali ke Minnesota setiap musim panas. Dikatakan Paul keluar masuk hutan, sehingga hanya sedikit orang yang tahu keberadaannya.*

*Dinukil dan diterjemahkan dari VOA News

avatar

Redaksi