Kopi Duren Dari Kumpe

Lifestyle

July 17, 2023

Jon Afrizal/Kumpe Ulu

Kopi Duren. (credit tittle : Jon Afrizal/amira.co.id)

BANYAK cara menikmati buah durian. Ada yang langsung memakannya setelah kulit berdurinya dibuka. Ada juga dengan menambahkan ketan putih dan parutan daging kelapa.

Beberapa yang lainnya mengolah menjadi kolak dengan santan kelapa. Dan yang lainnya lebih menikmati lempok (dodol) durian.

Pernah mencoba Kopi Duren? Sensasi perpaduan manisnya daging buah durian dan pahitnya kopi robusta.

Perjalanan-liputan kali ini, membawaku ke Kecamatan Kumpe Ulu Kabupaten Muarojambi Provinsi Jambi. Untuk Kota Jambi dan sekitarnya, terdapat dua kawasan yang sangat dikenal dengan panenan buah duren (durian) lokal. Yakni Kawasan Kumpe, dan Selat di Kabupaten Batanghari.

Sampailah kami, pagi itu di Dusun Pedataran Desa Sumber Jaya. Dusun dimana Rang Kayo Pedataran dimakamkan. Dusun tua yang mengisahkan asal muasal kerajaan Jambi.

Pohon duren (durio zibethinu) baru satu pekan terakhir ini mulai panen. Musim pendek, begitu masyarakat Jambi menyebut saat panen yang bukan pada musim penghujan. Sebab selain waktunya juga pendek, buah yang dihasilkan pun tidak terlalu banyak.

Berbeda dengan musim penghujan atau di penghujung dan awal tahun. Dimana saat itu musim durian sangat berlimpah sehinggga menyebabkan harganya menjadi anjlok.

Kembali kita ke alur cerita Kopi Duren. Banyak warga Jambi adalah penikmat kopi robusta. Beberapa mungkin juga menikmati jenis arabica dan liberica. Tapi, kita bicara yang umum saja.

Ketika musim durian datang, maka minum kopi yang terkadang dengan menambahkan gula pasir, dapat diganti dengan daging buah durian.

Tentu saja buah durian yang segar. Maksud segar di sini, adalah yang baru saja jatuh dari pohonnya. Yakni buah yang benar-benar matang secara alami. Tidak diperam dengan menggunakan karbit, atau sejenisnya.

Jika memang ada pilihan, gunakanlah durian tembago. Yakni durian yang buahnya berwarna kuning bersinar seperti tembaga, dan memiliki biji yang sangat kecil, hanya seukuran ujung jempol anda. Ini adalah durian kwalitas number one, dan paling dicari di sini.

Sebelumnya, seduhlah bubuk kopi dua sendok teh dengan menggunakan air panas. Dengan volume air yang hanya setengah ukuran cangkir saja. Setelah diaduk, lalu saring agar ampas kopi tidak ikut serta.

Letakkan air kopi yang sudah disaring di cangkir yang lain.

Lalu pisahkan daging durian agar biji durian tidak ikut serta, dua atau tiga biji.

Dan, saat yang menyenangkan pun tiba. Masukkan daging durian ke dalam cangkir yang berisi air kopi, lalu aduk hingga rata.

Yummy, akan tercium aroma yang eksotik. Aroma kopi dan juga aroma durian secara bersamaan.

Warna air kopi mungkin akan berubah menjadi sedikit kecoklatan, atau jika daging buah yang dimasukkan terlalu banyak, kopi dapat menjadi sangat kental. Sehingga, gunakanlah daging durian secukupnya saja.

Sebab, utilitas selalu berhubungan erat dengan keindahan. Begitu juga dengan Kopi Duren.

Mengutip ners.unair.ac.id, buah durian adalah antioksidan. Selain itu, dalam setiap 100 gram buah durian mengandung 27 gram karbohidrat, 4 gram serat, 1,5 gram protein, 5 gram lemak, 44 IU vitamin A, 20 miligram vitamin C, 30 miligram magnesium, dan 39 miligram fosfor, dan juga mineral lainnya.

Jadi, wajar jika banyak yang menyebut durian sebagai King of Fruits.

Saking tingginya kandungan dalam buah durian, dibutuhkan kehati-hatian ketika mengkonsumsinya. Sebab, dapat menyebabkan mabuk duren, yakni kondisi sakit akibat terlalu banyak makan buah durian.

Kepala akan menjadi pusing, dan kadang diikuti dengan demam dan suhu badan yang meningkat panasnya.

Bagi kami di Jambi, terutama mereka yang pernah mengalami mabuk duren, akan sangat hati-hati untuk memakan buah durian. Tidak terlalu banyak, punya batasan, atau hanya untuk ngilangin kepunan (hanya mencicip) saja.

Tertarik minum Kopi Duren? Mari sini, beli langsung di kebunnya.*

avatar

Redaksi