“Meringam”, Geng Motor Diberantas
Lifestyle
January 19, 2025
Ahmad Wicaksana/Kota Jambi
Ilustrasi mesin motor. (credits: pexels)
PIHAK kepolisian mulai ringam (: kesal; dalam bahasa Melayu Jambi – Red) dengan aktifitas meresahkan yang dilakukan oleh kelompok geng motor di Kota Jambi dan sekitarnya. Sehingga, polisi menyatakan perang dan memberantas kelompok berandalan jalanan ini.
“Hentikan kegiatan serang menyerang. Berhenti berbuat onar. Letakkan senjata kalian,” kata Direktur Reskrimum Polda Jambi Kombes Manang Soebeti, mengutip Detik, Kamis (16/1).
Ini adalah signal yang keras dari pihak kepolisian. Yang artinya, harus ditanggapi dengan serius oleh kelompok berandalan jalanan yang selama ini telah meresahkan masyarakat.
“Jika tidak mau berhenti, maka akan berhadapan dengan saya dan jajaran kepolisian,” katanya.
Manang menegaskan, jika masih ada anggota atau kelompok berandalan jalanan yang mencoba membuat keonaran, maka pihaknya tidak segan-segan menangkap para remaja itu. Para pelaku akan diproses sesuai aturan yang berlaku, termasuk juga anak di bawah umur.
“Saya tidak akan mentolelir. Ketika kami tangkap ada senjata tajam atau ada kejadian, pasti akan kami proses,” katanya menegaskan.
Manang mengatakan para remaja berandalan itu membuat keonaran hanya untuk mencari popularitas. Mereka sengaja merekam aksi penyerangan antar kelompok dan konvoi untuk diunggah di laman media sosial.
“Ayo, kita buat kegiatan yang positif,” ajaknya.
Ia, katanya, siap memfasilitasi remaja yang ingin menyalurkan hobinya. Semisal, pertarungan bela diri. Tapi, tentu saja di ring, dan bukan di jalanan.
Ilustrasi mesin motor. (credits: pexels)
Sejauh ini, kelompok geng motor telah berubah bentuk aktifitasnya menjadi kelompok berandalan jalanan. Mereka berkelahi antar kelompok, dan atau menyerang warga secara membabi buta.
Berawal dari kitaran tahun 2020 lalu, dan hingga hari ini aktifias berandalan jalanan itu kian menjadi-jadi.
Jika dirangkum, akan banyak pengalaman warga Kota Jambi dan sekitarnya terkait persoalan ini.
Amira, beberapa waktu lalu bahkan pernah melihat kejar-kejaran antar geng motor. Tentu saja, mereka bersenjata tajam.
Terutama pada malam hari, selepas pukul 21.00 WIB. Dimana warga mulai takut untuk berada di jalanan. Sebab kelompok geng motor sedang on the road.
Kelompok berandalan ini adalah terror tersendiri bagi warga.
Tidak hanya di jalan-jalan utama, tapi juga hingga di gang-gang kecil. Kota Jambi, sebagaimana diketahui, miliki begitu banyak “jalan tembus” dan pintasan, yang memungkinkan pengendara tidak melalui jalan utama.
Mereka umumnya berkelompok, sekitar 5 hingga 7 unit sepeda motor. Dan, berboncengan.
Warga di sepanjang Jalan Juanda di kawasan Mayang Mangurai, misalnya. Kerap melihat gerombolan pembuat onar ini pada malam hari.
Bahkan, kenakalan remaja ini bukan lagi kenakalan biasa. Jika telah menggunakan senjata tajam dan saling serang, dapat dikategorikan: tindakan kriminal.
“Jika ada yang mau berkawan dengan saya, ayo kita dekralasikan untuk menghentikan ini semua. Kasihan masa depan mereka,” kata Manang.
Aksi terakhir yang tercatat, polisi telah menetapkan empat remaja geng motor sebagai tersangka, atau anak yang berhadapan dengan hukum.
Ini terkait kasus pelemparan batu terhadap S, yang terjadi di sekitar SMAN 8 Kota Jambi, Jalan Marsda Surya Darma, Kecamatan Kota Baru, Kota Jambi, Selasa (14/1) pukul 23.00 WIB.
Pelemparan batu ini telah menyebabkan S mengalami koma.*