Kecepatan Internet Mobile Harus Ditingkatkan

Inovasi

August 31, 2024

Astro Dirjo

Kecepatan unduh internet mobile. (credits: socket)

PERTUMBUHAN sektor industri saat ini sangat bergantung dengan internet mobile. Namun, justru, dalam hal kecepatan internet mobile, Indonesia sangat jauh tertinggal, bahkan dari negara-negara Asia Tenggara lainnya.

Mengutip Speedtest Global Index, per Juni 2024, median kecepatan unduh internet mobile dunia mencapai 56,43 megabit per second (Mbps). Sementara median kecepatan unduh internet mobile di Indonesia adalah sebesar 28,35 Mbps.

Sehingga, jika di rating, posisi median kecepatan unduh internet mobile di Indonesia, adalah urutan ke-80 dari 108 negara.

Jika dibandingkan dengam Singapura, misalnya. Singapura adalah negara dengan median kecepatan unduh internet mobile terkencang di Asia.

Dengan kecepatan mencapai 104,98 Mbps, Singapura berada di urutan 13 secara global. Angak kecepatan ini naik dari 93,42 Mbps, pada Desember 2023.

Semntara Malaysia, dengan kecepatan unduhnya berada di median 69,92 Mbps pada Desember 2023 lalu, meningkat menjadi 98,84 Mbps.

Vietnam dengan kecepatan unduh sebesar 53,38 Mbps, lalu, Thailand dengan median kecepatan unduh internet mobile sebesar 52,05 Mbps. Kemudian diikuti Filipina (33,19 Mbps), Myanmar (30,89 Mbps), dan Laos (28,92 Mbps).

Rendahnya kecepatan unduh internet mobile ini, menurut goodstats, pada akhirnya dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat secara menyeluruh. Sebab dunia saat ini tenglah berada dalam Revolusi Industri 4.0

Meskipun, jika dibandingkan dengan periode Desember 2023, kecepatan unduh Indonesia mengalami peningkatan, dari 24,96 Mbps menjadi 28,35 Mbps.

Secara global, Qatar adalah negara pertama dengan median kecepatan unduh internet mobile tercepat di dunia, mencapai 334,63 Mbps. Uni Emirat Arab berada di urutan kedua dengan kecepatan unduh sebesar 323,61 Mbps, disusul Kuwait dengan 226,56 Mbps.

Sedangakn negara dengan kecepatan unduh terendah adalah Kuba dengan 4,02 Mbps, kemudian diikuti Yaman dengan 6,38 Mbps. Bolivia dengan 11,87 Mbps, Belarus dengan 11,87 Mbps, dan Venezuela dengan 12,66 Mbps.

“Tiga aspek penting dalam meningkatkan kecepatan akses internet, adalah kesehatan industri, kualitas dan perluasan layanan, serta pertumbuhan ekonomi,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, mengutip goodstats.

Namun, persoalan yang dihadapi Indonesia saat ini, tidak hanya kualitas internet yang perlu diperbaiki. Tapi juga penyebaran akses terhadap internet di Indonesia juga perlu ditingkatkan.

Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mencatat terjadi kenaikan tingkat penetrasi internet dalam negeri sejak tahun 2016 lalu. Di 2024 ini, tingkat penetrasi internet mencapai 79,5 persen. 

Sehingga, sebanyak 221.563.479 jiwa dari total 278.696.200 jiwa penduduk Indonesia telah terkoneksi internet. Jika dibandingkan periode 2023, terdapat peningkatan 1,5 persen.

“Ini menandakan peningkatan konsisten grafik tren positif penetrasi internet Indonesia dalam lima tahun terakhir yang naik secara signifikan,” kata Ketua Umum APJII Muhammad Arif, mengutip APJII. 

Berdasarkan jenis kelamin, maka pengguna internet Indonesia didominasi oleh laki-laki (50,7 persen) dibanding wanita. Dari segi usia, mayoritas orang yang menggunakan internet adalah Gen Z, dengan proporsinya mencapai 34,4 persen, disusul Generasi Milenial (30,62 persen).

Dari segi geografis, maka pengguna internet Indonesia kebanyakan berasal di wilayah urban, dengan kontribusinya mencapai 69,5 peren dibanding daerah rural (30,5 persen).

APJII melakukan survei dengn melibatkan 8.720 responden di 38 provinsi Indonesia, pada  18 Desember 2023 hingga 19 Januari 2024 dengan metode wawancara tatap muka.

Sehingga, tidak dapat dipungkiri bahwa semua hal saat ini membutuhkan internet. Tanpa koneksi yang baik, maka aktivitas sehari-hari akan terhambat. Baik itu bekerja, belajar, atau pun untuk mencari hiburan, tidak ada yang tidak bisa dilakukan di internet.

Masifnya penggunaan internet dalam negeri harus didukung oleh komitmen pemerintah untuk menciptakan kualitas internet yang lebih baik lagi. Satu cara adalah dengan meningkatkan kecepatan internet.

Meski dampaknya tidak dapat dilihat secara langsung, namun infrastruktur internet yang memadai dapat mendorong sumber daya manusia Indonesia menjadi semakin berkualitas dan secara tidak sadar turut meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan bangsa.*

avatar

Redaksi