Tirta Mayang, Kok Tega?
Daulat
February 21, 2025
Junus Nuh/Kota Jambi

Perbaikan pipa. (credits: @perumdatirtamayang)
TERHITUNG sejak Sabtu (15/2) hingga Selasa (18/2), layanan aliran air dari PDAM Tirta Mayang Kota Jambi terhenti. Selama empat hari itu, warga di banyak tempat di Kota Jambi kewalahan mendapatkan air bersih.
Selama empat hari itu pula, warga harus ekstra hemat. Bahkan untuk mandi pun, warga harus menumpang ke rumah kerabat yang berada di luar kawasan terdampak, yang kebetulan aliran air dari PDAM tidak terhenti.
Dan, selama empat hari itu pula, para penjual air swadaya menjadi sangat sibuk. Bahkan, warga yang harus membeli air, terpaksa masuk daftar antrean, dan tidak terlayani.
Meskipun, bagi pelanggan, membeli air adalah pengeluaran ekstra dan tidak terduga.
PDAM Tirta Mayang, memang, memiliki layanan tangki, yang katanya, gratis. Yang, katanya, dapat digunakan oleh pelanggan ketika terjadi gangguan aliran air bersih di wilayahnya. Demikian mengutip keterangan dari akun Instagram @perumdatirtamayang.
Yakni dengan nomor hotline 0821-2121-9692. Tetapi, ketika dicoba via Whatsapp, ternyata zonk alias tidak ada jawaban.
Menyedihkan? Tetapi sangat klasik. Atau, dapat dikatakan, ini adalah pola berdagang yang sangat kuno untuk jaman yang sudah sangat modern saat ini.
Dimana demand dan complain haruslah seimbang. Itu, jika perusahaan ingin tetap sehat dalam berbisnis.
Tetapi, masalah yang sama, yang selalu terjadi, dan berkesinambungan. Sama seperti pipa yang bocor, ada yang salah, di sini, dan tentunya harus diperbaiki.
PDAM Tirta Mayang, melalui akun Instagram @perumdatirtamayang menyatakan bahwa telah terjadi kebocoran pipa air baku diameter 500 mm di Jalan Selamet Riyadi pada Sabtu (15/2).
Nama jalan ini, adalah tempat dimana PDAM Tirta Mayang berkantor. Dan, pipa yang bocor, berada tidak jauh dari kantor PDAM Tirta Mayang.
Maka, yang terdampak, adalah wilayah Paal Merah, Alam Berajo, Danau Sipin, Telanaipura, Kotabaru, Jelutung, Jambi Selatan, dan Sungai Gelam. Dengan total 24.000 sambungan terdampak.
Jika melihat dan memperbandingkannya dengan peta Kota Jambi, maka wilayah yang terdampak adalah hampir 60 persen dari Kota Jambi.

Komentar pelanggan di kolom komentar @perumdatirtamayang
Lantas, “Mohon Maaf Atas Ketidaknyamanannya”, kata PDAM TIrta Mayang melalui akun instagramnya. Sebuah alasan yang, ehm, tidak nalar. Dan jika bicara bisnis, harus ada kompensasi yang dikeluarkan oleh perusahaan kepada pelanggan.
Sekian banyak komentar di kolom komentar; yang pedas, kejam dan tidak puas. Dan, akhirnya, komentar dibatasi oleh admin.
Sepertinya, persoalan layanan yang tidak maksimal adalah hal lumrah yang terus menerus terjadi pada perusahaan daerah ini. Dan, para pelanggan yang berkomentar telah hapal terkait alasan yang diberikan atas segala bentuk permintaan maaf.
Setelah air mengalir pada Selasa (18/2), dikatakan akun @perumdatirtamayang, bahwa estimasi air mengalir pulih 100 persen adalah pada tanggal 27 Pebruari 2025.
Mengutip tirtamayang, PDAM Tirta Mayang memiliki 104.986 pelanggan per Pebruari 2025. Jika, setiap rumah minimal membayar sebesar IDR 100.000 per bulan, maka akan dihasilkan IDR 10.498.600.000 per bulan. Bagaimana jika bertahun-tahun, dan terus menambah pelanggan. Sila kalikan sendiri.
Meskipun, pembayaran dapat dilakukan secara online, via transfer dan sebagainya. Namun PDAM tetap membutuhkan keahlian khusus “juru hitung” yang datang dari rumah ke rumah setiap bulannya.
Artinya, yang ada, adalah perkiraan, dan bukan kepastian jumlah metrik kubikasi yang harus dibayar pelanggan pada bulan berikutnya.

Sungai Batanghari tahun 1930. (credits: Tropen Museum)
PDAM Tirta Mayang diatur melalui Peraturan Daerah (Perda) Kota Jambi nomor 3 tahun 2020 tentang “Perusahaan Umum Daerah Air Minum Tirta Mayang Kota Jambi”.
Artinya, seperti yang termaktub pada Bab I Pasal 1, maka, “Walikota yang mewakili Pemerintah Daerah dalam Kepemilikan Kekayaan Daerah yang dipisahkan pada Perusahaan Umum Daerah yang selanjutnya disingkat KPM adalah organ Perusahaan Umum Daerah yang memegang kekuasaan tertinggi dalam perusahaan umum daerah dan memegang segala kewenangan yang tidak diserahkan kepada Direksi atau Dewan Pengawas.”
Tetapi, keluhan-keluhan terkait pelayanan selalu dinamis, dari tahun ke tahun.
Modal utama PDAM Tirta Mayang adalah debit air dari aliran Sungai Batanghari. Sungai dengan panjang 800 kilometer. Sungai yang diairi oleh curah hujan rata-rata tahunan sebanyak 2.383 milimeter.
Sedangkan bulan dengan curah hujan tertinggi adalah bulan Desember, dengan rata-rata 344 milimeter. Dan yang terendah adalah bulan Agustus, dengan rata-rata 90 milimeter.
Sehingga, dapat dikatakan, air akan mengalir terus menerus sepanjang hari setiap tahunnya.
Meskipun, sesekali saja, debit air menjadi sangat sedikit. Dan, lagi lagi, akan menjadi alasan bahwa intake dan penyedotan air yang tertutup lumpur, atau malah intake tidak sampai ke aliran air, dan seterusnya, dan seterusnya.
Katakanlah, persoalan-persoalan ini adalah human error. Tetapi, sebagai perusahaan, tentu saja ada anggaran biaya perawatan. Sebab, bicara perusahaan, adalah bicara berusaha secara bisnis, dan untuk keberlangsungan bisnis.
Business as usual.
Dan, sebagai perusahaan, tentunya harus ada antisipasi terkait kebocoran pipa, yang jaraknya hanya beberapa meter saja dari kantor PDAM Tirta Mayang. Karena, ini adalah manajemen resiko.
Jika persoalan ini terjadi terus menerus, maka, dari sisi bisnis, jelas saja akan mengakibatkan menurunnya trust dan berdampak buruk: bankrupt.
Lantas, besok mau ngapain? Minta maaf lagi?*

