Di Nizhny Tagil, Pembunuhan Itu Terjadi
Hak Asasi Manusia
January 31, 2025
Nkomo Ago Go
Leaflet pencarian terhadap Anastasia Yakina (11). (credits: Novaya Gazeta)
Olga Bubnova (15 tahun), hilang di bulan Juni 2005. Viktoria Yushkova (13 tahun), hilang di bulan Juni 2005. Irina Kuzmina (17 tahun), hilang pada tahun 2004). Elena Chudinova (15 tahun), hilang di bulan Juli 2004, anak perempuan dari pemimpin geng, Eduard Chudinov. Olesya Yakimovich (13 tahun), hilang pada bulan Januari 2004. Evgeniya Konstantinova (13 tahun), hilang pada bulan Januari 2004.
ANASTASIA Yakina (11), menghilang pada 31 Agustus 2024 setelah berjalan-jalan. Anastasia hilang di Kota Nizhny Tagil, Oblast Sverdlovsk di Distrik Federal Ural, Rusia.
Mengutip Novaya Gazeta edisi 3 September 2024, Alexander Yakin, ayah dari Anastasia, lalu menghubungi polisi dan sukarelawan untuk membantu dalam pencarian anak gadisnya yang hilang itu.
Selanjutnya, jasad Anastasia Yakina ditemukan pada hari Selasa (3/9) di ruang bawah tanah gedung apartemen tempat tinggalnya. Demikian dilaporkan saluran Telegram Ural Mash.
Alexander Yakin, mengutip E1.ru, mengatakan bahwa jejak darah ditemukan di flat tempat tinggal tetangganya. Tetangganya itu baru saja kembali dari front line di Ukraina. Keduanya tinggal bersebelahan gedung.
Yakin tidak menyebutkan siapa nama tetangganya itu. Tetapi media independen 7×7 telah mengidentifikasi tersangka sebagai Vladimir Alexandrov.
Pada hari Anastasia Yakina menghilang, Vladimir Alexandrov dilaporkan melarikan diri ke Moskow. Selanjutnya, ia ditahan oleh polisi di Moskow pada hari Selasa (3/9) atas dugaan pembunuhan.
Vladimir Alexandrov, mengutip Vazhnye Istory, adalah seorang mantan narapidana yang bertempur untuk Rusia di Ukraina. Sebelumnya telah memiliki beberapa catatan kriminal dan hukuman.
Dari tahun 2002 hingga 2013, ia dijatuhi hukuman karena hooliganisme, ancaman kematian, penyerangan, perampokan, perampokan bersenjata, dan melibatkan anak di bawah umur dalam kejahatan. Pada tahun 2022, ketika Rusia menginvasi Ukraina, Vladimir Alexandrov berada di penjara.
Tidak diketahui kapan hukuman penjaranya seharusnya berakhir.
Pada 31 Agustus, mengutip russianlife, Vladimir Alexandrov, diduga telah memperkosa dan membunuh seorang gadis berusia 11 tahun di Nizhny Tagil. Sebelumnya, pada 5 September, terungkap bahwa ayah korban, Alexander Yakin, ditangkap karena diduga mencoba menikam Vladimir Alexandrov, pada tanggal 5 September.
Alexander Yakin, mengutip 66.RU, datang ke Tempat Kejadian Perkara (TKP), dan menghunuskan pisau ke Vladimir Alexandrov. Meskipun Alexander Yakin membantah ingin membunuh Vladimir Alexandrov, tetapi hari itu juga dia ditahan di kantor polisi dan baru dibebaskan keesokan harinya.
Beberapa hari setelah Anastasia Yakina menghilang, jasadnya ditemukan di ruang bawah tanah yang digenangi banjir. Gadis itu menyisakan tanda-tanda mati lemas dan jejak darah. Pada tangannya sebagian rusak.
Pembunuh itu dengan cepat diidentifikasi sebagai Vladimir Alexandrov, seorang kenalan keluarga dan mantan narapidana yang direkrut untuk berperang dalam Perang Rusia melawan Ukraina.
Ketika polisi menggerebek apartemen Vladimir Alexandrov, mereka menemukan seragam militer dengan patch membaca, dalam bahasa Inggris, “Our business is death, and business is going well.”
Patch ini biasa digunakan oleh tentara bayaran Wagner Group. Setidaknya, patch ini menunjukkan bahwa Vladimir Alexandrov mungkin saja telah berjuang bersama mereka di Ukraina.
Sehari sebelum Anastasia menghilang, pada tanggal 30 Agustus, Vladimir Alexandrov mengajak ayah dari Anastasia, Alexander Yakin, untuk makan-makan.
Pada 31 Agustus, Vladimir Alexandrov menculik gadis itu dari kamarnya. Berhari-hari kemudian, jejak darah ditemukan di apartemen Vladimir Alexandrov.
Monumen lokomotif pertama Rusia, Cherepanov (1833) di Nizhniy Tagil. (credits: Wiki Commons)
Setelah melarikan diri dan tertangkap di Moskow, Vladimir Alexandrov mencoba untuk kembali ke front line di Ukraina. Dia dikirim ke pusat penahanan praperadilan dan mengaku bersalah membunuh dan memperkosa anak di bawah umur.
Vladimir Alexandrov adalah bagian dari tren yang memprihatinkan. Dimana tahanan dan mantan narapidana yang bertugas dalam perang dan melakukan lebih banyak kejahatan ketika mereka kembali.
Nizhny Tagil yang berpenduduk 334,209 jiwa berada di hilir Sungai Tagil. Kota di wilayah Pegunungan Ural ini berdiri sejak tahun 1722, dan diresmikan pada tahun 1919.
Wilayah pegunungan Ural memiliki kandungan 48 jenis galian biji dan mineral. Seperti di wilayah timur dengan biji kalkopirit, nikel oksida, kromit, dan magnetit, batu bara (Oblast Chelyabinsk), bauksit, emas, dan platina. Sementara wilayah barat mengandung endapan batu bara, minyak, gas, dan garam kalium.
Keistimewaan utama wilayah Pegunungan Ural adalah batu mulia dan semi mulia. Seperti; zamrud, kecubung, aquamarine, jasper, rhodonit, malachite, dan berlian.
Dalam perkembangannya, Nizhny Tagil menjadi pusat awal industrialisasi Rusia dan menjadi produsen besar besi tuang dan baja nasional. Lokomotif uap pertama Rusia, yang dikenal sebagai lokomotif uap Cherepanov, diproduksi di Nizhny Tagil pada tahun 1833 oleh Yefim Cherepanov dan Miron Cherepanov.
Kota ini kemudian juga menjadi lokasi pabrik Uralvagonzavod yang banyak memproduksi tank-tank Soviet seperti T-34 dan T-90.
Namun, Kota Nizhny Tagil memiliki sejarah suram: pembunuhan masal. Pada awal 2007, ditemukan kuburan massal di sana. Kuburan itu berisi 15 wanita dan gadis muda, berusia antara 13 dan 25, dan diperkirakan total hingga 30, yang dibunuh oleh sekelompok mucikari antara 2002 dan 2005.
Kuburan massal itu berada di dekat desa Levikha, Oblast Sverdlovsk, yang terletak 40 kilometer (25 mil) selatan kota Nizhny Tagil.
Reportase pertama tentang kuburan massal muncul di surat kabar Rusia Komsomolskaya Pravda pada tanggal 2 Februari 2007, yang ditulis oleh koresponden Urals, Rinat Nizamov. Pada hari yang sama, Kantor Jaksa Sverdlovsk Oblast mengeluarkan pernyataan resmi yang mengkonfirmasi informasi ini.
Menurut penyelidikan polisi terhadap kuburan massal, pembunuhan gadis-gadis itu dilakukan antara 2002 dan 2005 di kota Nizhny Tagil, kota Kirovgrad dan Kushva, dan distrik Distrik Nevyansky dan Distrik Prigorodny, semuanya di Oblast Sverdlovsk.
Enam nama di awal tulisan ini, adalah nama-nama yang terkonfirmasi sebagai korban pembunuhan masal dan dikubur di kuburan masal di Levikha.
Polisi kemudian menangkap sekelompok pria berjumlah delapan orang. Mereka berusia antara 25 hingga 46 tahun.
Mereka didakwa menculik banyak gadis lokal yang dimulai pada tahun 2002. Para gadis itu diperkosa, dipukuli, dan dibawah ancaman kematian yang dipaksa bekerja sebagai pekerja seks di rumah bordil yang menyamar sebagai panti pijat.
Beberapa gadis dipaksa untuk menulis surat yang meyakinkan kepada keluarga mereka Bahkan, diduga bahwa seorang satu gadis yang dibunuh, Elena Chudinova, adalah putri berusia 14 tahun dari salah satu pemimpin geng, Eduard “Edik” Chudinov.
Polisi setempat dituduh tidak menyelidiki laporan orang hilang dengan benar. Sebab, dari 2005 hingga 2006 terdapat 462 kasus orang hilang yang belum terpecahkan di Nizhny Tagil.
Jaksa menghubungkan 14 pembunuhan dengan geng. Tetapi sumber yang dekat dengan penyelidikan menduga terdapat 50 korban. Pada bulan April 2008, Eduard Chudinov dijatuhi hukuman penjara seumur hidup, meskipun kasus terhadap dirinya atas pembunuhan terhadap putrinya, Elena dijatuhkan.
Tujuh anggota geng lainnya menerima hukuman penjara antara 10 dan 24 tahun. Empat dari anggotanya adalah berkerabat.
Ilustrasi Bandersha. (credits: ganiko)
Eduard Chudinov dipenjara karena membunuh 14 wanita muda, dan mengubur mereka di kuburan massal.
Geng Eduard Chudinov dituduh memikat gadis-gadis muda ke sebuah apartemen di wilayah Ural timur antara 2002 dan 2005. Di apartemen itu, korban diperkosa. Selanjutnya, dijelaskan, bahwa mereka akan bekerja sebagai pekerja seks.
Jika mereka menolak, mereka akan dibunuh.
Saat ini, di bawah Kode Administratif Federasi Rusia nomor 195-FZ yang terbit pada 30 December 30 2001, seseorang yang memasok layanan seks dengan imbalan uang dikenakan denda antara USD 21 hingga USD.
Pada tahun 2014, menurut statistik pengadilan resmi yang diterbitkan di situs web departemen kehakiman Mahkamah Agung Rusia, lebih dari 9.000 denda diberlakukan.
Sehingga, mengorganisir lingkar prostitusi adalah tindak pidana. Kegiatan ini diancam hukuman hingga lima tahun penjara.
Meskipun kini prostitusi adalah illegal di Rusia, tapi secara sejarah menjadi bias.
Pelacuran di Rusia menjadi hal yang umum setelah reformasi militer pada masa Peter the Great’s, Tsar seluruh Rusia dari tahun 1682 dan Kaisar pertama seluruh Rusia dari tahun 1721 hingga kematiannya pada tahun 1725.
Peter the Great’s memerintah bersama dengan saudara tirinya Ivan V hingga tahun 1696. Sejak tahun tersebut, Peter menjadi raja absolut, otokrat yang tetap memegang otoritas tertinggi dan mengorganisasi negara polisi yang tertib.
Peter the Great’s lah yang menciptakan kelas prajurit pria lajang yang cukup besar yang bertugas di militer. Para prajurit ini mulai menimbulkan “permintaan” terhdap prostitusi.
Meskipun, para raja yang setelah mengikuti Peter the Great’s memiliki pendekatan yang berbeda terhadap prostitusi. Bahkan, ada pula yang menghapusnya secara total hingga dekriminalisasi.
Tetapi, sejak 6 Oktober 1843, prostitusi legal di Kekaisaran Rusia. Para pekerja seks (: dostupniye dyevochki) diberi kartu identitas khusus yakni “kartu kuning”.
Rumah-rumah bordil berdiri di banyak kota. Sewaktu itu, secara hukum yang berlaku, hanya wanita (bandersha) yang diizinkan memiliki rumah bordil. Namun, prostitusi jalanan ilegal masih didominasi oleh kot (mucikari pria).*