Korintje Cinnamon Bergairah Kembali

Ekonomi & Bisnis

December 30, 2025

Zachary Jonah/Kota Jambi

Kulit Manis. (credits: Wiki Commons)

KULIT Manis (Cinnamomum zeylanicum) adalah satu bumbu masakan tertua yang digunakan manusia di dunia. Kulit manis telah digunakan di peradaban Mesir Kuno sekitar 5000 tahun yang lalu. Pun, nama rempah-rempah itu juga disebutkan beberapa kali di dalam kitab “Perjanjian Lama”.

Kulit Manis atau Kayu Manis, aslinya, berasal dari Ceylon (Sri Langka). Lalu karena kebutuhan terkait bumbu masakan dan obat-obatan, maka Ceylon Cinnamon pun berlayar jauh, bahkan hingga ke Madagaskar dan Tanzania.

Ini semua tidak terlepas dari peran Orang Portugis yang membawanya merantau di sepanjang abad ke 16 hingga 17 Masehi. Demikian mengutip Lalith Suriyagoda dalam penelitian berjudul “Ceylon cinnamon: Much more than just a spice”.

Kulit bagian dalamnya yang kering, juga beraroma, manis, dan pedas adalah keunggulannya. Lantas, keungulan itu digunakan untuk melengkapi pembuatan makanan, anggur dan juga dipakai untuk keperluan medis.

Secara tradisonal, Kulit Manis juga dijadikan sebagai suplemen untuk berbagai penyakit, dengan cara dicampur madu. Ramuan ini diyakni bermanfaat untuk pengobatan penyakit radang sendi, kulit, jantung, perut kembung dan juga diabetes.

Berikut ini adalah beberapa manfaat kayu manis untuk Kesehatan, mengutip AloDokter. Yakni; mengurangi peradangan tubuh, meredakan nyeri, menjaga kesehatan jantung, dan, mengkontrol tekanan darah.

Juga, menurunkan kadar gula darah, melawan infeksi jamur, melawan infeksi bakteri, meningkatkan daya tahan tubuh, menjaga berat badan tetap ideal, dan, mencegah kanker.

Namun, mengkonsumsi Kulit Manis secara berlebihan, dapat menyebabkan iritasi atau luka pada mulut dan bibir, penurunan kadar gula darah terlalu drastis (hipoglikemia), gangguan pernapasan pada orang yang memiliki riwayat asma, kerusakan atau gangguan fungsi hati, sakit perut, dan, gangguan pencernaan.

Aktifitas di Pelabuhan Talang Duku. (credits: oceanweek)

Setelah kepergian Cinnamon dari Sri Langka untuk menjadi tanaman eksotik di banyak negara telah menempatkan Kayu Manis berstatus Vulnerable (rentan) pada Daftar Merah IUCN di tahun 2019.

Mengutip laman Kehutanan, sebagian besar kebutuhan kayu manis dunia dipasok dari Indonesia, terutama dari Kerinci, Provinsi Jambi, dengan Cinamomum Burmani yang biasa disebut: “Korintje Cinnamon”.

Pada Minggu (21/12), Karantina Jambi telah memfasilitasi ekspor 15 ton bubuk Korintje Cinnamon ke Belanda. Jika diuangkan, maka jumlah itu setara dengan IDR 1 miliar.

Ekspor langsung melalui Pelabuhan Talang Duku, Provinsi Jambi ini menandai kebangkitan kembali Korintje Cinnamon, setelah hampir 10 tahun tidak terjadi ekspor langsung. Sebab, selama ini ekspor Korintje Cinnamon dilakukan melalui tempat pengeluaran di Pelabuhan Panjang, Provinsi Lampung.

“Karantina Jambi memastikan pemenuhan persyaratan karantina sesuai ketentuan negara tujuan,” kata Kepala Karantina Jambi, Sudiwan Situmorang, mengutip Metro Jambi, Minggu (21/12).

Komoditas bubuk kulit manis yang diekspor, katanya, telah melalui tindakan karantina. Yakni; pemeriksaan kesehatan dan dinyatakan bebas dari organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK). Sehingga memenuhi standar dan persyaratan ekspor.

“Dan juga telah diterbitkan Sertifikat Kesehatan Karantina (SKK) sebagai jaminan untuk keberterimaan komoditas di negara tujuan,” katanya. Dan, akan semakin besar pula harapan para pekebun Kulit Manis di Kabupaten Kerinci untuk menjaga kualitas dan kuantitas panenan mereka.*

avatar

Redaksi