Cindaku, Werewolf Versi Lokal

Lifestyle

October 1, 2024

Jon Afrizal

Harimau Sumatera di pusat rehabilitasi harimau di Dhamasraya. (credits: menlhk)

MASYARAKAT Eropa mengenal mitologi likantrof . Yakni legenda Eropa kuno terkait manusia yang berwujud setengah serigala (werewolf).

Menurut legenda, mereka yang berasal dari kelompok werewolf, akan berubah menjadi serigala pada saat bulan purnama, yang disertai kekuatan mistik.

Werewolf, akan memangsa manusia lain; dengan cara menggigit atau mencakar. Maunusia yang digigit atau dicakar, akan tertular, dan menjadi bagian dari kelompok werewolf.

Dan, manusia serigala hanya dapat mati jika ditembak dengan peluru perak.

Sumatera, dan suku bangsa Melayu, juga memiliki mitologi yang hampir mirip. Yakni Cindaku.

Cindaku, adalah manusia setengah harimau.

Sumatera sejak dari Midden Sumatera Expeditie, telah dikenal akan hutannya yang lebat. Tempat bertempat tinggal banyak satwa, dimana harimau adalah satu diantaranya.

Harimau (panthera tigris), di masyarakat Melayu, adalah juga hewan dengan strata tertinggi di hutan belantara Sumatera.

Sehingga, masyarakat Melayu Jambi menyebutnya dengan sebutan Datuk, sementara pada masyarakat Minangkabau, ia disebut dengan sebutan Inyiak. Sebagai sebuah panggilan yang santun dan hormat untuk penguasa atau Raja Rimba.

Cindaku adalah sekelompok manusia yang dapat berubah wujud menjadi harimau. Sebuah mitologi yang masih banyak dipercaya di banyak tempat, terutama di sekitar hutan.

Sebuah cerita yang pernah ku dengar, terkait Cindaku, adalah ketika aku berkunjung ke Lubuk Sikaping, Pasaman, Sumatera Barat.

Sewaktu itu, diceritakan penduduk lokal, setiap orang dewasa laki-laki tengah berkumpul minum kopi di lapau pada malam hari. Dengan posisi desa yang berada di kaki gunung-gunung, maka setiap orang terbiasa mengenakan sarung pada malam hari, untuk menghangatkan diri.

Pada waktu di lapau, terjadi pembicaraan tentang Cindaku. Seseorang yang ada di sana, membantah, dan mengatakan bahwa itu tidak ada dan tidak benar adanya.

Setelah semuanya pulang, dan orang yang membantah pun pulang ke rumahnya, terdengar teriakan ketakutan dari rumahnya. Orang itu bercerita, pada saat ia sedang meringkuk tidur, tiba-tiba ada seekor harimau di dalam sarungnya.

Setelah penampakan itu, dan jeritan orang itu, harimau itu pun menghilang.

Minangkabau juga mengenal seni bela diri. Satu diantaranya, adalah Silat Harimau.

Berdasarkan folklore yang berkembang di masyarakat Minangkabau, Cindaku juga terkait dengan Silat Harimau.

Pada masa lampau, dikisahkan, seorang pandeka (pendekar) hidup di sebuah gua di lembah Harau, Payakumbuh. Pendekar ini berkuasa daerah-daerah di sekitar Gunung Marapi dan Singgalang.

Pendekar itu menguasai silat harimau dan melakukan pertapaan panjang. Pertapaan ini, selanjutnya, telah meningkatkan ilmu yang dikuasainya, dan membuatnya mampu mengubah wujud menjadi siluman harimau.

Cindaku, adalah sebuah kekuatan magis, yang merupakan warisan dari nenek moyang mereka. Mereka yang mampu berubah menjadi Cindaku adalah yang memiliki bakat spiritual dan berdarah murni.

Mereka mampu berubah menjadi harimau ketika menempelkan dadanya di tanah kelahirannya.

Kisah Cindaku pun hidup di masyarakat Kerinci. Bermula dari sekelompok orang di masa lampau yang disebut dengan Tingkas. Tingkas adalah sekelompok orang yang menjalin hubungan khusus dengan harimau.

Tingkas bertugas sebagai penjaga perbatasan antara manusia dan harimau. Kelompok ini memiliki peran untuk menjaga keseimbangan alam serta menjalin kedamaian antara manusia dan harimau.

Dan, kelompok Tingkas, memiliki kekuatan magis yang diwarisi dari leluhur mereka. Mereka mampu mengubah wujud, dan menjelma menjadi manusia setengah harimau.

Sehingga, terdapat perbedaan antara Werewolf dan Cindaku.

Cindaku tidak pernah dikisahkan memangsa manusia. Cindaku pun tetap menjaga ekslusifitas kelompoknya. Mereka tidak menyebabkan orang lain menjadi setengah harimau, dan jauh dan kesan monster, meskipun tetap bernuansa magic.

Mitologi, sebagai bentuk sastra lisan yang mengandung konsepsi dan dongeng suci mengenai kehidupan dewa dan makhluk halus dalam suatu kebudayaan, dan berkaitan erat dengan legenda dan folklore.

Masing-masing kelompok masyarakat memiliki mitologi. Dan, satu mitologi yang higga kini masih berkembang di Sumatera; adalah: Cindaku.*

avatar

Redaksi