Abrasi, Tiga Unit Rumah Amblas Di Sungai Tembikar

Lingkungan & Krisis Iklim

August 12, 2025

Farokh Idris/Kota Jambi

Rumah yang amblas di Sungai Tembikar. (credits: Kades Mendahara Tengah)

SEBANYAK tiga unit rumah ambruk dan hanyut terbawa arus Sungai Tembikar, Jumat (8/8). Ketiga unit rumah ini berada di Parit 6 RT 02 Dusun Jaya Abadi Desa Mendahara Tengah, Kecamatan Mendahara, Kabupaten Tanjungjabung Timur, Provinsi Jambi.

Tidak ada korban jiwa dalam bencana abrasi ini. Namun, sebanyak enam kepala keluarga (KK) dan 10 jiwa terdampak.

“Ini terjadi akibat abrasi Sungai Tembikar,” kata Kepala Desa Mendahara Tengah, Nurhidayah, mengutip Antara, Jumat (8/8).



Ketiga unit rumah ini di bantaran Sungai Tembikar. Sekitar 10 unit rumah lainnya pun turut terancam.

Selain itu, satu unit sarang walet pun ikut terdampak.

Abrasi ini terlah terjadi sebanyak dua kali. Sebelumnya, kata Nurhidayah, bencana serupa juga telah terjadi pada tahun 2023 lalu.

Sungai Tembikar adalah anak dari Sungai Mendahara, yang termasuk ke dalam Daerah Aliran Sungai (DAS) Batanghari, dengan luasan total sekitar 44.215 kilometer persegi.

Sungai Batanghari memiliki panjang sekitar 800 kilometer, dimana wilayah Kabupaten Tanjungjabung Timur adalah bagin hilirnya, tempat dimana seluruh aliran melepaskan diri ke perairan di Pantai Timur Sumatera.

Kecamatan Mendahara, Kabupaten Tanjungjabung Timur, Provinsi Jambi. (credits: Facebook)

Wilayah timur Provinsi Jambi adalah juga areal gambut.

Provinsi Jambi, mengutip Universitas Batanghari, memiliki lahan gambut seluas 736.227,20 hektare. Areal gambut ini berada di; Kabupaten Tanjungjabung Timur, Tanjungjabung  Barat, Muarojambi, Sarolangun, Merangin, dan Tebo.

Sesuai dengan “budaya sungai”, dimana sejak lama sungai digunakan sebagai jalur silang budaya, maka penduduk bertempat tinggal berjajar di bantaran sungai.

Namun, abrasi adalah hal alamiah. Abrasi adalah pengikisan tanah di sepanjang tepian sungai.

Adapun penyebabnya adalah kuatnya arus air sungai, seperti arus dan gelombang. Dan juga faktor aktivitas manusia, seperti penggunaan perahu.

“Tim reaksi cepat di lokasi kejadian untuk membantu warga terdampak,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanjungjabung Timur, Indra S Gunawan.



Yakni satu regu tim BPBD dan bantuan perlengkapan penanganan kedaruratan.

“Kami meminta kepada warga yang bertempat tinggal di pinggiran sungai untuk selalu waspada,” katanya.*

avatar

Redaksi