Buaya Sadu Makan Korban Jiwa

Lingkungan & Krisis Iklim

May 27, 2025

Surya Aditya/Kota Jambi

Ilustrasi buaya. (credits: animalstime)

SAPUTRA Almanda bin Herman (14), diterkam buaya di Desa Air Hitam Laut, Kecamatan Sadu, Kabupaten Tanjungjabung Timur, Provinsi Jambi, Sabtu (24/5).

Saat ditemukan, tubuh warga warga RT 11 Dusun III, Desa Air Hitam Laut ini tidak utuh lagi. Diduga sebagian anggota tubuhnya telah dimangsa oleh buaya yang menyerangnya.

“Korban sedang bermain bola dan berenang di sungai bersama temannya, M. Riski Denis (16), pada siang hari. Korban melompat dari jembatan ke arah sungai, tetapi sesampainya di sungai, korban tidak terlihat lagi,” kata Kapolsek Sadu, AKP Edi Siswanto, mengutip Jambi Ekspres.

Pencarian pun dilakukan dengan menggunakan speed boat dan pompong, yang melibatkan penduduk, pihak kepolisian, Basarnas dan BKSDA Provinsi Jambi. Pada malam hari, jasad korban pun ditemukan, dan dalam kondisi rusak dan tidak utuh lagi.

Besar kemungkinan, tubuh korban telah digigit oleh buaya itu.

Sebelumnya, sebuah video berdurasi sekitar 14 detik beredar di media sosial. Video itu, menggambarkan tentang kondisi korban, yang diseret oleh buaya ke dalam sungai.

Desa Air Hitam Laut. (credits: Pemkab Tanjungjabung Timur)

Desa Air Hitam Laut berjarak sekitar 205 kilometer dari Kota Jambi.

Wilayah Kecamatan Sadu, sebelah utara berbatasan dengan Laut Cina Selatan, sebelah timur berbatasan dengan Laut Cina Selatan, sebelah selatan berbatasan dengan Provinsi Sumatera Selatan, dan sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Nipah Panjang dan Taman Nasional (TN) Berbak.

Berdasarkan “Kecamatan Sadu Dalam Angka 2024” desa ini berpenduduk 2.266 jiwa. Pada tahun 2023, terdata sebanyak tujuh orang penderita Kekurangan Gizi.

TN Berbak dengan luas 141.261,94 hektare, mengutip laman Ramsar, adalah situs Ramsar pertama di Indonesia (N°554), yang ditetapkan pada tahun 1991 di Provinsi Jambi.

Berbak adalah kawasan ekologi dengan keanekaragaman genetik dan ekologi dataran rendah pesisir Sumatera. Terdata sebanyak 13 spesies reptile, dan 250 spesies burung, dimana 22 spesies merupakan burung bermigrasi. Juga, 260 spesies tumbuhan, dengan 23 spesies palem.

TN Berbak berbatasan langsung dengan TN Sembilang di Provinsi Sumatera Selatan, dengan luas 205.750 hektare.

Secara lanskap pengelolaan konservasi dan keanekaragaman hayati, kedua taman nasional ini digabungkan dan menjadi TN Berbak Sembilang.*

avatar

Redaksi