Orang Hunza; “Fountain Of Youth” Dan Pola Hidup Sehat
Lifestyle
May 30, 2025
Magda Lazarus

Orang Hunza yang berusia lanjut. (credits: beauty of hunza valley)
“Ketika Alexander The Great mencari Air Kehidupan,
Ia tidak dapat menemukannya.
Sungguh berbeda dengan Nabi Al Khizr,
Yang menemukan Air Kehidupan
Tanpa harus bersusah payah mencarinya.”
ORANG Hunza, adalah komunal yang beranggotakan orang-orang, yang diyakini, memiliki umur yang panjang, dengan harapan hidup rata-rata 120 tahun.
Mungkin saja itu hanyalah mitos, untuk menutupi kekurangan dalam administrasi pencatatan kelahiran. Namun, yang jelas, kehidupan mereka adalah sangat sehat.
Orang Hunza, yang terdiri dari enam suku, tinggal di di lembah Burushaski (lembah Hunza) yang terisolasi dan subur, di ketinggian 2.438 meter di atas permukaan laut (mdpl), di wilayah Gilgit-Baltistan, Pakistan Utara.
Lembah Hunza, mengutip penguin travel, memiliki popululasi sekitar 87.000 jiwa pada September 2021.
Hunza telah menjadi topik penelitian barat sejak paruh 1980-an. Mungkin saja, topik ini tidak terlepas dari keinginan untuk menjelajah tempat-tempat eksotik, untuk mencari fountain of youth, seperti pada mitologi kuno dari Herodotus, penjelajah Yunani di abad ke-4 Sebelum Masehi (SM) tentang kehidupan yang abadi.
Herodotus menyebutkan tentang air mancur yang berisi sejenis air khusus di Tanah Macrobian. Dimana air itu telah memberikan umur panjang bagi penduduk di sana.
Meskipun, berkat ilmu pengetahuan, akhirnya di ketahui bahwa Tanah Macrobian berada di Somali Peninsula, Afrika Timur. Tetapi, mitologi tentang umur panjang dan keabadian tetap ada hingga hari ini.
Dan terberitakan pula tentang “Water of Life” pada kisah Alexander The Great di abad ke-3 SM. Yakni pada saat ia bertemu dengan dengan Nabi Khaidir, ketika berjalan di Land of Darkness.
Dan, kita akan melihat betapa kisah-kisah itu mempengaruhi banyak penelitian di Hunza, yang selalu dikaitkan dengan mitos umur panjang. Beberapa penelitian tertuju pada buah apricot (Prunus armeniaca L), anggur lokal, air minum yang berasal dari pencairan gletser, dan juga iklim di sana.

Lembah Hunza, Pakistan Utara. (credits: the hunza valley)
Namun, mengutip very well health, faktor-faktor yang diteliti ini mungkin saja penting. Tapi, tidak cukup penting untuk menjelaskan fenomena umur panjang bagi penduduk Hunza.
Sebab, faktor utama mengapa Orang Hunza hidup lebih lama, adalah karena kekerabatan sosial dan perilaku sosial di sana. Sebab keterasingan komunal ternyata bermanfaat bagi kesehatan mental, yang terkait dengan rasa identitas yang kuat di desa-desa di Lembah Hunza.
Meskipun teknologi telah mengubah kehidupan sehari-hari mereka, tetapi wilayah pegunungan yang terpencil tetap membuat mereka terisolasi. Lingkungan desa-desa mereka sangat terisolasi dan dibangun di tepi tebing, dimana beberapa desa berusia lebih dari 1.000 tahun.
Desa-desa itu memiliki lorong-lorong yang curam penuh dengan tanjakan dan penurunan. Mereka pun harus mengatasi rintangan alam dengan cara berjalan kaki dalam waktu lama.
Kehidupan yang lebih menuntut secara fisik telah membuat mereka jauh dari obesitas.
Meskipun, beberapa studi juga menunjukan bahwa beberapa dari mereka menderita hipertensi dan diabetes.
Keterasingan itu, berdampak pada pola makan mereka. Dalam kesehariannya, mereka hanya mengkonsumsi serat nabati, yang terkandung pada buah aprikot, ceri, anggur, dan buah persik.
Juga, biji-bijian, seperti; gandum, jelai, millet, dan chapati, pada roti mereka.
Mereka hanya memakan sedikit daging hewan, dengan kandungan protein, lemak, vitamin, dan mineral. Daging, umumnya, mereka awetkan, dan hanya dimakan pada musim dingin saja.

Orang Hunza sedang menjemur buah apricot. (credita: bible life)
Dengan tidak mengkonsumsi makanan olahan, maka hanya sedikit dari mereka yang mengidap stres dan gangguan kesehatan lainnya.
Namun, hasil penelitian terhadap Orang Hunza telah menunjukan bahwa akses ke air yang sarat dengan mineral dan sifat antioksidan, yang terkait dengan umur panjang. Dan, itu pun berlaku bagi komunal lain yang tinggal di pegunungan.
Mitologi Orang Hunza, mengutip beauty of hunza valley, bermula daritiga jenderal dan istri-istrinya, dan pengikut-pengikutnya yang melarikan diri karena berkhianat kepada Alexander The Great pada Perang Persia. Mereka melarikan diri ke Lembah Hunza.
Tetapi, mungkin saja, lembah ini telah dihuni orang sebelum masa itu.
Hunza menjadi kerajaan independen dengan monarki. Raja menggunakan gelar Mir.
Pada tanggal 3 November 1947, Mohammad Jamal Khan, penguasa Hunza, menyatakan bergabung dengan Pakistan.*

