Manifestasi Harimau Dalam Mitos Asia
Lifestyle
December 6, 2025
Jon Afrizal

Awesome Force of Nature. (credits: Royal Asiatic Society)
HARIMAU adalah simbol budaya Tiongkok. Selama lebih dari 7.000 tahun, sosok harimau menginspirasi para pendongeng, penyanyi, penyair, seniman, dan pengrajin.
Patung harimau paling awal yang pernah ditemukan berasal dari periode Neolitikum, sekitar 5000 SM, di Tiongkok. Sejak saat itu, harimau memiliki peran penting dalam mitos di Asia.
Harimau, mengutip Ancient Origins, adalah pusat dari seluruh sistem kepercayaan di Asia. Klaim ini ditegaskan dengan: Harimau Benggala adalah hewan nasional India, Harimau Kerajaan Benggala adalah hewan nasional Bangladesh, Harimau Malaya adalah hewan nasional Malaysia, dan terdapat asosiasi yang kuat dengan hewan tersebut di Korea Selatan.
Di negara-negara ini, harimau telah dispiritualitaskakan ribuan tahun yang lalu dan menjadi fitur penting dalam mitos penciptaan, kosmologi, agama, dan filsafat esoteris.
Di Tiongkok kuno, harimau menjadi satu dari 12 hewan zodiak Tiongkok. Dan diyakini bahwa anak-anak yang lahir di “tahun macan” akan menjadi orang dewasa yang kompetitif, percaya diri, dan berani.
Dalam wujud spiritualnya, harimau mewakili; tekad, keberanian, serta kekuatan fisik dan batin. Keindahan makhluk ini, yang menutupi kehebatan dan keganasannya yang tersembunyi, dianggap sebagai harmoni visual dari dua hal yang berlawanan.
Dikarenakan alasan-alasan ini, maka harimau mewujudkan semangat dan dorongan yang dibutuhkan untuk mencapai dan maju di dunia material.
Seiring waktu, pemahaman-pemahaman kuno ini ditafsirkan ulang untuk menyesuaikan dengan agenda politik dan militer.
Misalnya, pada masa Dinasti Joseon Korea (1392-1910), para pejabat militer dihiasi dengan sulaman harimau untuk membangkitkan rasa hormat sekaligus rasa takut atas kekuatan dan keberanian mereka. Sifat harimau kembali digunakan antara tahun 1910-1945, ketika Jepang menduduki Korea, masa ketika kaum nasionalis menganggap harimau sebagai simbol perlawanan terhadap kekuasaan kekaisaran.

Peace Throughout the Year. (credits: Royal Asiatic Society)
Di Tiongkok, harimau merupakan satu dari empat makhluk “super cerdas” – bersama naga, burung phoenix, dan kura-kura, dan masing-masing hewan yang sangat dihormati ini adalah motif desain populer dalam seni dan kerajinan Tiongkok.
Sejak awal kemunculannya, para penganut Buddhisme Tantra menganggap kulit harimau mewakili konsep mengubah amarah menjadi kebijaksanaan dan wawasan, dan mengenakannya saat bermeditasi diyakini dapat memberikan perlindungan dari gangguan spiritual dan potensi bahaya saat menjelajahi dimensi astral.
Dan, bukan kebetulan bahwa Gunung Naga-Harimau adalah kediaman pemimpin turun-temurun agama Tao, yang terletak di Provinsi Jiangxi, sebelah timur ibu kota Nanchang.
Gambar-gambar harimau dilukis di dinding rumah dan kuil untuk mengusir roh jahat, dan puisi-puisi lokal seperti “Harimau mengaum & naga bernyanyi – dunia damai” menampilkan harimau dan naga secara bersamaan, yang mewakili kekuatan yang berlawanan namun seimbang, yaitu yin dan yang, energi perempuan dan energi laki-laki.
Interaksi dua kekuatan universal, yin dan yang, dianggap membentuk benih-benih ciptaan berevolusi. Sehingga, kejahatan dihasilkan dari ketidakseimbangan sementara kebaikan dianggap berasal dari harmonisasi keduanya.
Harimau dianggap sebagai manifestasi kuat dan representasi simbolis energi yang, prinsip maskulin dalam alam. Karena alasan ini, mereka dikorelasikan dengan matahari, musim panas, dan elemen api. Harimau adalah “raja segala binatang”, sebagaimana ditunjukkan oleh “empat garis di dahinya” yang menurut beberapa ahli membentuk aksara “Wang” (: Raja).
Pada tingkat dasar mitologi Tiongkok kuno, lima harimau menjaga keseimbangan kekuatan kosmik yang kacau yang mencegah alam semesta runtuh. Meskipun interpretasinya sedikit berbeda di setiap tempat, makna dan arti yang terkait dengan masing-masing dari lima harimau Asia dapat diringkas; Harimau Kuning sebagai penguasa tertinggi semua harimau dan simbol matahari, dan Harimau Merah sebagai penguasa musim panas, mewakili elemen api.
Sementara Harimau Hitam adalah penguasa musim dingin yang mewakili elemen air, Harimau Biru sebagai penguasa musim semi yang menyimbolkan penguasa unsur-unsur duniawi, dan, Harimau Putih sebagia penguasa musim gugur yang mewakili unsur logam.
Masing-masing dari lima harimau dalam budaya Asia, secara berurutan dan berlapis-lapis dengan keberadaan kosmologis, astronomis, dan geodetik yang kompleks.
Misalnya, Harimau Putih bukan hanya penguasa musim gugur, tetapi juga pengusa wilayah Barat, dan semua kejadian terkait dengan aspek petunjuk wilayah ini. Hewan ini dipersonifikasikan dalam astrologi dan astronomi oleh rasi bintang Orion, yang paling menonjol di langit musim gugur.
Orang Tiongkok kuno juga percaya bahwa setelah seekor harimau hidup selama 500 tahun, ia akan memutih dan hidup selama satu milenial. Mereka juga percaya bahwa setelah kematian seekor harimau, maka rohnya memasuki bumi, dan menjadi “Jiwa Harimau” untuk manusia terpilih di bumi.*
