Ketika Matahari Terlalu Jauh

Lingkungan & Krisis Iklim

July 17, 2024

Jon Afrizal

Bumi berada dalam jarak terjauh dari matahari. (credits: farmersalmanac)

BERDASARKAN teori ilmiah modern, matahari adalah pusat dari alam semesta. Sehingga bumi bergerak mengitari pusat orbit, yakni matahari.

Namun, terdapat situasi dimana gerakan perputaran bumi sangat berada jauh dari matahari. Kondisi ini, dimana jarak bumi adalah 152.099.968 kilometer dari matahari.

Kondisi ini yang sekarang tengah kita hadapi. Namanya: Aphelion.

Mengutip timeanddate, posisi bumi berada pada titik terjauh dari Matahari (: aphelion) yakni pada dua minggu setelah titik balik matahari di bulan Juni, saat belahan bumi utara menikmati bulan-bulan musim panas yang hangat.

Sebaliknya, posisi bumi paling dekat dengan Matahari (: perihelion) sekitar dua minggu setelah titik balik matahari di bulan Desember, saat sedang musim dingin di belahan bumi utara.

Kata perihelion dan aphelion berasal dari bahasa Yunani kuno. Dimana peri artinya dekat, apo artinya jauh, dan helios artinya Matahari.

Kata-kata itu digunakan dalam astronomi untuk merujuk pada titik terdekat dan terjauh dari orbit suatu benda yang mengorbit Matahari. Bersama-sama, keduanya disebut apsides, yakni titik jarak terkecil atau terjauh suatu benda langit dalam orbit mengelilingi benda astronomi lainnya.

Karena variasi eksentrisitas orbit bumi, maka tanggal kapan bumi mencapai perihelion atau aphelion tidaklah tetap. Pada tahun 1246, titik balik matahari bulan Desember terjadi pada hari yang sama ketika bumi mencapai perihelionnya.

Sejak itu, tanggal perihelion dan aphelion telah bergeser satu hari setiap 58 tahun. Dalam jangka pendek, tanggalnya bisa bervariasi hingga dua hari dari satu tahun ke tahun lainnya.

Para ahli matematika dan astronom memperkirakan bahwa pada tahun 6430, lebih dari 4000 tahun yang akan datang, perihelion akan bertepatan dengan ekuinoks bulan Maret.

Menurut space, kondisi aphelion menyebabkan matahari terbenam begitu cepat di daerah tropis. Sedangkan di garis lintang utara dan selatan yang lebih tinggi, matahari terbenam lebih lama dari daerah tropis.

Di daerah tropis, matahari mendekati cakrawala hampir lurus ke bawah. Sedangkan di wilayah yang lebih utara atau selatan, matahari mendekat dengan kemiringan yang lebih landai.

Peneliti Pusat Riset Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Andi Pangeran, mengutip okezone, mengatakan bahwa bumi mencapai jarak terjauhnya dari matahari pada 4 Juli 2022, dengan jarak 152.098.455 kilometer. Sejak 1800, terjadinya Aphelion dalam 200 tahun terakhir selalu berlangsung pada Juli.

“Aphelion tidak berdampak pada kenaikan ataupun penurunan suhu di permukaan bumi. Namun, faktor klimatologis atau iklim yang turur berperan besar dalam perubahaan suhu,” katanya.

Menurutnya, intensitas matahari bervariasi; antara 1.321,5 W/m2 saat Aphelion atau kurang lebih 3,4 persen dari rata-ratanya (1.366 W/m2). Sehingga suhu efektif di permukaan bumi hanya bakal bervariasi kurang lebih 2,4 derajar Celsius dari rata-rata normalnya (15 derajat Celcius).*

avatar

Redaksi