Berebut Kalori Di Jambi

Daulat, Ekonomi & Bisnis, Lingkungan & Krisis Iklim

April 11, 2023

Junus Nuh/Kota Jambi

Provinsi Jambi memiliki sumber daya batu bara sebesar 2.115,70 juta ton. (credit tittle : Junus Nuh/amira.co.id)

BATU bara memang menggiurkan. Dengan harga batu bara acuan (HBA) antara US $ 102,26 per ton hingga US $ 283,08 per ton pada bulan Maret 2023, maka adalah sudah sepatutnya energi fosil ini menjadi incaran banyak pihak.

Pada medio 2000-an, izin-izin ekplorasi usaha pertambangan diberikan oleh pemerintah kabupaten-kabupaten di Provinsi Jambi, seperti saling berlomba membuka peluang untuk investasi ini.

Kondisi yang tidak pernah diperhitungkan, yakni ketika pada masa ekploitasi saat ini, dimana ribuan truk-truk angkut batu bara menyeruak ke jalan raya, dan bikin macet mengganggu pengguna jalan lainnya.

Menurut Dinas Perhubungan Provinsi Jambi, terdata sekitar 10.000 unit truk angkut batu bara. Tetapi, kondisi di lapangan tentu saja melebihi data di atas kertas. Sumber di Pemerintah Provisni Jambi menyebut angka 12.000 unit.

Tentu saja angka yang fantastis dan masuk akal. Terlebih jika mengingat itu bukanlah truk-truk milik perusahaan tambang. Melainkan adalah truk-truk yang disewa oleh perusahaan tambang untuk mengangkut bongkahan batu bara dari mulut tambang.

Data Dinas ESDM Provinsi Jambi menyebutkan sumber daya batu bara di Provinsi Jambi adalah sebesar 2.115,70 juta ton, dengan nilai kalori berkisar antara 4.800 Kkal/kg hingga 5.300 Kkal/kg. Sumber daya batu bara ada di banyak tempat, kecuali Kabupaten Kerinci, Tanjungjabung Timur dan Kota Jambi.

Sementara penghasil batu batu bara terbesar adalah Kabupaten Bungo. Dengan kandungan kalori antara 5.000 Kkal/kg  hingga 7.300 Kkal/kg.

Mari kita lihat, apa yang dapat dilakukan oleh batu bara terhadap kemaslahatan kita bersama.

Kementerian ESDM telah menetapkan harga batu bara acuan (HBA) pada Maret 2023, yakni sebesar US $ 283,08 per ton (HPB kalori lebih dari 6.000), US $ 136,70 per ton (HPB kalori antara 5.200 hingga 6.000), dan US $ 102,26 per ton (HPB kalori kurang dari sama dengan 5.200).

Menurut data BPS Provinsi Jambi, batu bara hanya menyumbang 12,7 persen atau US $ 40 juta dari total ekspors Provinsi Jambi yakni US $ 312,46 juta pada Agustus 2022 lalu. Dengan kurs saat ini, hanya Rp 596 juta uang yang di dapat dari batu bara di Provinsi Jambi.

Meskipun, kondisi HBA hari ini menjelaskan bahwa batu bara Provinsi Jambi layak untuk diperdagangkan, dengan kuota produksi 36,7 juta ton pada tahun 2022.

Atau, jika menurut Kementrian ESDM, rencana produksi batu bara di Provinsi Jambi hanya 5 persen dari total rencana produksi batu bara nasional, yakni 692 juta ton.

Dengan nilai ekspor US $ 40 juta itu, maka uang negara yang dianggarkan untuk memperbaiki jalan nasional dari Kota Jambi hingga ke Sarolangun adalah Rp 85 miliar, dari yang seharusnya  Rp 2,7 triliun.

Sementara, batu bara juga belum dapat membantu kondisi kelistrikan Provinsi Jambi saat ini, dengan beban puncak 289 MW, dan hanya memiliki daya mampu sebesar 203 MW.

As business as usual. Batu bara telah memberikan royalti dan land rent kepada Provisni Jambi sebesar Rp 345 miliar pada tahun 2020 lalu, misalnya. Angka yang, ehm, patut untuk diperjuangkan meskipun faktanya, sejauh ini, cukup memberikan kemacetan bagi masyarakat banyak.

Lalu, siapa yang diuntungkan?*

avatar

Redaksi