Bandar Narkoba Ditangkap
Daulat
October 15, 2024
Muhammad Al Fikri/Kota Jambi
Kampanye anti narkoba. (credits: schoolposters)
TIM Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri dan Direktorat Reserse Narkoba Polda Jambi menangkap Helen, di Jakarta pada Rabu (9/10). Helen selama ini diduga sebagai pengendali peredaran narkoba di Jambi.
Helen saat ini tengah diperiksa di Mabes Polri, Jakarta.
Selain itu, juga turut diamankan Tikui, kakak dari Helen, pada Kamis (10/10). Ia diamakan di tempat persembunyiannya di Kota Jambi. Sebelumnya.Tikui sempat melarikan diri setelah polisi menggerebek rumahnya di kawasan Jelutung, Kota Jambi.
Pada saat yang hampir bersamaan, polisi juga mengamankan Ameng, adik dari Helen, dan satu orang laki-laki berinisial M.
Selanjutnya, pada hari yang sama, polisi menangkap empat orang kaki tangan Helen di Kota Jambi. Keempatnya, yakni; CH, C, Y, dan A.
Sama seperti Helen, keempatnya, kini dibawa ke Mabes Polri di Jakarta untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Kabid Humas Polda Jambi Kombes Mulia Prianto belum merinci terkait peran keempat orang dan barang bukti yang diamankan dari penangkapan itu. Namun, katanya, keempatnya adalah bagian dari kelompok Helen.
“Pemeriksaan selanjutnya di Mabes Polri akan mendalami terkait peran keempatnya,” katanya, Jum’at (11/10), mengutip Detik.
Peredaran gelap narkoba di Provinsi Jambi sangat mencemaskan. Berdasarkan ungkap kasus dan locus delicti yang dilakukan oleh BNNP Jambi, Kota Jambi adalah wilayah paling rawan, dengan 172 kasus pada tahun 2023.
Selanjutnya, adalah Kabupaten Bungo (107 kasus), Tanjungjabung Barat (79 kasus), dan Kerinci (62 kasus).
Kemudian, Sarolangun (94 kasus), Batanghari (58 kasus), Tebo (50 kasus), Merangin (47 kasus), serta Tanjungjabung Timur dan Muarojambi masing-masing 44 kasus.
“Angka ini berdasarkan locus delicti (kejadian) dan keaktifan aparat hukum setempat baik dari kepolisian maupun BNN untuk mengungkapkan kasus narkoba,” kata Kepala BNNP Jambi Brigjen Wisnu Handoko, Jumat (2/2), mengutip Detik.
Berdasarkan angka ini, katanya, terdata wilayah-wilayah yang rawan peredaran narkoba.
“Tentunya, pengungkapan ini merupakan informasi lapisan masyarakat,” katanya.
Menurutnya, dari hasil pengungkapan, narkoba datang dari luar Provinsi Jambi. Seperti dari Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Palembang, Lampung. Bahkan mungkin hingga luar negeri. “Peredaran ini adalah oleh jaringan, dan telah dipetakan oleh BNNP,” katanya*