AI Dan Pertanian Cerdas
Inovasi
December 8, 2024
Farokh Idris
Penerapan AI dalam pertanian cerdas. (credits: intellias)
DUNIA pertanian terus merevolusi diri. Inovasi-inovasi dalam teknologi pertanian menjadi semakin penting seiring dengan tantangan global, seperti; perubahan iklim, pertumbuhan populasi, dan kelangkaan sumber daya mengancam keberlanjutan sistem pangan kita.
Artificial Intelligence (AI), telah diperkenalkan banyak pihak sebagai solusi dari berbagai tantangan yang dihadapi petani. Serta membantu untuk mengurangi banyak kerugian yang kerap muncul dalam pertanian tradisional.
Menurut MarketsandMarkets, pasar AI di dunia pertanian diperkirakan tumbuh dari USD 1,7 miliar pada tahun 2023 menjadi USD 4,7 miliar pada tahun 2028.
Pertanian tradisional yang melibatkan berbagai proses manual, kini, mulai terasa sangat melelahkan.
Penerapan model AI dapat memberikan banyak keuntungan, sebagai pengganti tenaga-tenaga yang digunakan dalam pertanian tradisional. Baik itu tenaga petani, ataupun juga, tenaga hewan ternak sebagai alat pertanian tradisional.
Dengan melengkapi teknologi yang telah diadopsi, maka sistem pertanian cerdas dapat memfasilitasi banyak tugas petani.
Mengutip intellias, terdapat tiga keuntungan penggunaan Kecerdasan Buatan (AI) dalam dunia pertanian.
Pertama, adalah pengambilan keputusan berdasarkan data. Petani dapat mengumpulkan data, lalu memproses lebih banyak data dalam waktu yang lebih singkat dengan AI. Selain itu, AI dapat menganalisa permintaan pasar, memprediksi harga, serta menentukan waktu yang optimal untuk saat tanam dan panen.
Kecerdasan Buatan dapat membantu mengeksplorasi kesehatan tanah untuk mengumpulkan wawasan dalam menentukan kebijakan yang akan diambil, Serta memantau kondisi cuaca, dan akhirnya, merekomendasikan penggunaan pupuk dan pestisida.
Perangkat lunak manajemen pertanian akan meningkatkan produksi sekaligus profitabilitas. Sehingga petani dapat membuat keputusan yang lebih baik di setiap tahap proses budidaya tanaman.
Lalu, penghematan biaya. AI menggabungkan praktik pengelolaan tanah terbaik, teknologi tingkat variabel, dan praktik pengelolaan data yang paling efektif untuk memaksimalkan hasil sambil meminimalkan pengeluaran.
Penerapan AI akan memberikan wawasan kepada petani tentang tanaman secara langsung. AI juga membantu petani untuk mengidentifikasi area mana yang memerlukan irigasi, pemupukan, atau perawatan pestisida.
Praktik pertanian inovatif, seperti pertanian vertikal juga dapat meningkatkan produksi pangan. Sekaligus meminimalkan penggunaan sumber daya.
Hasilnya adalah berkurangnya penggunaan herbisida, kualitas panen yang lebih baik, laba yang lebih tinggi, serta penghematan biaya yang signifikan.
Terakhir, dampak otomatisasi. Otomatisasi menyediakan solusi tanpa perlu mempekerjakan lebih banyak orang. Sementara mekanisasi mengubah kegiatan pertanian menjadi pekerjaan yang hanya membutuhkan waktu beberapa jam saja.
Jika dibandingkan dengan manusia sebagai pekerja pertanian, alat yang digerakkan AI jauh lebih efisien dan akurat.
Beberapa contoh mesin pertanian otomatis berbasis AI, adalah; traktor tanpa pengemudi, irigasi pintar, sistem pemupukan, drone pertanian bertenaga IoT, penyemprotan pintar, perangkat lunak pertanian vertikal, dan robot rumah kaca berbasis AI untuk panen.*