Menunggu Panen Vanilla Tiba

Ekonomi & Bisnis

February 7, 2024

Jon Afrizal/Sungai Jerat, Batanghari

Para wisatawan sedang mengamati pertumbuhan vanilla planifolia  di “Rumah Vanilla” di Kawasan Sungai Jerat, Hutan Harapan. (photo credits : Jon Afrizal/amira.co.id)

SEBANYAK tiga ratus bibit vanilla (vanilla planifolia) telah ditanam sejak dua tahun ini di Hutan Harapan, area restorasi ekosistem pertama di Indonesia. Bibit-bibit vanilla ini terus berkembang dengan baik, hingga pada masa panen nanti. Yakni dua tahun dari tahun 2024 ini.

Awalnya, areal penanaman ini adalah Kawasan yang dirambah oleh banyak pendatang. Kawasan Sungai Jerat yang berada tepat di tengah areal konsesi PT REKI, selaku pengelola Hutan Harapan, dikenal oleh para perambah sebagai locus penanaman sawit. Itu adalah masa sebelum tahun 2019.

Pada tahun 2019, terjadi kebakaran hutan yang hebat di lokasi ini. Para perambah yang melakukan pembakaran ditangkap, dan daerah ini di-steril-kan dari perambahan.

Lalu, di tahun 2020 dibangunlah pos penjagaan di Sungai Jerat. Dan, tak jauh dari pos, didirikanlah “Rumah Vanilla” sebagai areal penanaman vanilla.

Vanilla, adalah zat pemberi rasa pada makanan. Vanilla, dalam Spanish, berarti “polong”. Tumbuhan ini memiliki rongga-rongga terbatas pada buahnya. Mirip seperti kacang buncis dan kacang panjang.

Vanilla pertama kali dibudidayakan oleh masyarakat suku Aztec Mesoamerika. Mereka menyebut tanaman ini dengan nama  tlilxochitl.  Vanilla oleh masyarakat Mesoamerika digunakan sebagai bahan utama bagi minuman cokelat.

Pada masa Columbian Exchange (perturakan Kolumbia), Hernan Cortes membawa vanilla dan cokelat ke Eropa.

Tentu saja sulit untuk membudidayakan vanilla di Eropa. Sebab lebah Melipona, sebagai  agent  penyerbukan hanya terdapat di Amerika Tengah.

Penyerbukan buatan justru ditemukan oleh seorang budak di pulau Reunion, bernama Edmond Albius. Penyerbukan buatan inilah yang membuata Vanilla menyebar luas sejak tahun 1841. Hingga sampai ke Kebun Raya Bogor pada tahun 1819.

Vanilla adalah sama seperti anggrek hutan. Ia membutuhkan tanaman lain yang lebih kuat dan tinggi sebagai penopang penjalaran.

Setiap batang vanilla akan berbuah pada usia lima tahun. Sedangkan buah vanilla matang sekitar enam bulan setelah penyerbukan. Adapun tanda buah yang telah matang adalah ujung buah vanilla mulai berwarna pucat kekuningan.

Tetapi, setiap buah memiliki waktu kematangan yang tidak sama. Sehingga pemanenan harus dilakukan dengan cepat dan cermat.

Sebab buah yang terlalu matang dapat menyebabkan buah terbelah dan bijinya keluar, sehingga hanya sedikit yang dapat dipanen.

Satu pohon vanilla berusia lima tahun dapat menghasilkan antara 1,5  kilogram hingga 3 kilogram buah per tahun. Jumlah panenan akan terus meningkat dengan batas maksimum 6 kilogram.

“Kami berharap dapat memanen vanilla tepat pada waktunya,” kata M Sadat, staff Hutan Harapan yang bertugas merawat vanilla di “Rumah Vanilla”.

Mengutip honestdocs , vanilla berfungsi sebagai penyedap untuk makanan dan minuman. Vanilla juga kerap ditambahkan ke makanan untuk mengurangi jumlah kadar gula yang dibutuhkan untuk pemanis. Beberapa orang juga menambahkan vanila ke dalam makanan untuk membantu menghentikan kerusakan gigi. Vanilla juga mengandung vitamin B.

Kandungan polifenol  yang ditemukan pada tanaman vanilla adalah vanillin  yang menghasilkan aroma yang kuat. Sehingga vanilla digunakan dalam manufaktur  sebagai penyedap dalam sirup yang digunakan dalam membuat obat. Dan juga memiliki fungsi sebagai tanaman herbal untuk pengobatan, baik digunakan secara oral  maupun topical.

Aromanya yang kuat membuat vanilla juga digunakan sebagai bahan pewangi pada parfum.

Menurut harga.top,  harga vanilla planifolia  di pasaran dunia berkisar antara IDR 5.200.000  hingga IDR 5.500.000 per kilogram per 1 januari 2024.

Tentu saja harga yang menarik untuk digeluti secara serius.*  

avatar

Redaksi