Waspada, 4 Meninggal Akibat DBD
Lingkungan & Krisis Iklim
July 20, 2025
Muhammad Al Fikri/Kota Jambi

Aedes aegypti. (credits: Wiki Commons)
SEBANYAK 325 kasus dengan 4 orang meninggal dunia selama Januari hingga Juli 2025, karena terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD). Demikian menurut Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jambi.
Ratusan warga di Kota Jambi terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD) selama Januari hingga Juli 2025. Dinkes mencatat bahwa total yang terjangkit sebanyak 325 kasus dengan 4 orang dinyatakan meninggal dunia.
“Penyakit DBD masuk kategori endemis di Kota Jambi. Terutama saat musim hujan,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Jambi, Rini Kartika mengutip Detik, belum lama ini.
Menurutnya, jika dibandingkan dengan kasus pada tahun 2024 lalu, hampir sama dengan angka per enam bulan. Pada 2024 lalu, tercatat sebanyak 600 kasus.
“Penyakit DBD masuk kategori endemis di Kota Jambi. Terutama saat musim hujan,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Jambi, Rini Kartika mengutip Detik, belum lama ini.
Menurutnya, jika dibandingkan dengan kasus pada tahun 2024 lalu, hampir sama dengan angka per enam bulan. Pada 2024 lalu, tercatat sebanyak 600 kasus.

Ilustrasi sakit. (credits: pexels)
Dinkes Kota Jambi, katanya, mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan aktif melakukan pencegahan.
“Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara rutin di lingkungan rumah dan sekitar tempat tinggal adalah hal penting, untuk mencegah terjangkit DBD,” katanya.
Selain itu, katanya, juga pemberian obat Abate untuk ditaruh di tempat-tempat yang menjadi sarang nyamuk. Obat Abate akan didapatkan warga saat kader Kesehatan mendatangi rumah mereka.
Tak lupa juga, melakukan fogging jika dalam radius 100 meter terdapat tiga kasus, dan ditemukan jentik serta ada kasus kematian.
Pemberantasan penyakit DBD, katanya, harus dilakukan warga secara bersama-sama. Seperti, membersihkan lingkungan, misalnya.
Terutama menimbun wadah-wadah penampung air yang tidak perlu. Seperti; ban bekas, botol, dan ember yang menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk aedes aegypti.
Nyamuk aedes aegypti dapat dikenali dengan tanda hitam dan putih di kakinya dan menandai dalam bentuk kecapi di permukaan atas dadanya. Nyamuk yang berasal dari Afrika ini, kini adalah spesies invasif umum yang telah menyebar ke daerah tropis, subtropis, dan beriklim sedang di seluruh dunia.
Aedes aegypti adalah nyamuk yang menyebarkan penyakit; demam berdarah, demam kuning, dan chikungunya.*

