Pers Rilis Hanya Numpuk Di Inbox?

Lifestyle

August 24, 2025

Jon Afrizal

Ilustrasi rapat redaksi. (credits: Pexels)

DI jaman persebaran informasi yang serba cepat saat ini, jika anda jurnalis atau bagian redaksional perusahaan media, maka, anda akan selalu melihat tumpukan pers rilis di email anda, setiap harinya.

Sebab, mungkin saja anda pernah memberikan alamat email anda kepada seseorang, atau, mungkin juga seseorang, yang entah anda kenal atau tidak, mencaritahu alamat email anda atau redaksi anda untuk mengirim pers rilis.

Terlepas dari kemandirian staf kehumasan, yang sejak masa pandemi lalu telah dibiasakan dengan pola posting sesering mungkin di media sosial, kenyataannya, peran media tidak dapat dielakan begitu saja. Redaksi media, tentu saja, memiliki filter yang ketat terhadap apapun pers rilis yang diterima.

Apakah, sesuai kaidah jurnalistik, suatu pers rilis layak diterbitkan atau tidak. Yang tentunya berhubungan dengan kepentingan orang banyak.

Berikut, adalah beberapa unsur berita, mengutip Kompas, agar pers rilis tidak hanya kuantitas saja, melainkan, yang penting, adalah kualitas. Sehingga layak diberitakan kepada publik.

Pertama, berita harus relevan dan up-to-date. Informasi yang sudah usang atau tidak terkait dengan peristiwa terkini cenderung diabaikan.

Ilustrasi seseorang yang sedang membaca berita. (credits: Pexels)

Kedua, berita yang memiliki dampak besar pada publik. Seperti, berita tentang kebijakan baru yang mempengaruhi banyak orang.

Ketiga, story yang menggugah emosi atau menampilkan kisah personal yang unik. Keempat, story tentang atau yang berhubungan dengan komunitas atau daerah tempat dimana media berkegiatan.

Kelima, berita akan sangat menarik jika terkait dengan konflik, ketegangan, atau kontroversi. Keenam, keterlibatan tokoh terkenal atau figur publik berkemungkinan dapat menjadi berita.

Setelah anda, selaku staf kehumasan, memahami bagaimana menyajikan berita, maka inilah tips agar media tertarik mempublikasikan per rilis.

Pertama, menulis berita yang relevan dan menarik. Kedua, menggunakan gaya penulisan yang jelas dan ringkas.

Ketiga, menentukan sudut pandang yang menarik. Keempat, visualisasi, seperti; photo, gambar, infografis, dan video adalah bagian penting, yang mengimbangi teks berita.

Kelima, judul berita harus menarik. Keenam, mempertimbangkan waktu yang tepat untuk setiap pers rilis.

Ketujuh, setiap media memiliki pembacanya. Maka, jangan asal sent pers rilis saja.

Terakhir, menjalin komunikasi yang baik dengan jurnalis atau redaksi media.

Dengan tips ini, maka, pers rilis bukan hanya tumpukan email yang harus masuk recycle bin. Tetapi, yang utama, layak dibaca publik.*

avatar

Redaksi