Sertifikasi Sawit Berkelanjutan Bagi Petani Swadaya
Ekonomi & Bisnis
August 31, 2023
Zulfa Amira Zaed/Jambi
Petani swadaya sawit di Desa Sumber Sari memperbaiki tata kelola kebunnya agar produktifitas sawit miliknya meningkat. (Photo credit: Zulfa Amira Zaed/Amira.co.id)
SAWIT, sebagai komoditas unggul dari Provinsi Jambi dengan luas lahan lebih dari 1,2 juta hektare yang tersebar di delapan kabupaten. Lahan didominasi oleh milik masyarakat dengan luasan lebih dari 590.000 hektare. Namun belum semua lahan sawit milik petani swadaya memiliki sertifikasi Indonesian Suistanable Palm Oil (ISPO) atau Roundtable on Suistable Palm Oil (RSPO).
Setara Jambi dengan dukungan UNDP dan SECO melaksanakan pelatihan kepada lebih dari 1.000 petani swadaya sawit di Kabupaten Tebo. Pelatihan tersebut dilakukan di Desa Sumber Sari, Desa Lubuk Benteng, Desa Malako Intan, dan Desa Pulau Temiang.
Menutup pelatihan peningkatan kapasitas petani swadaya sawit, Setara Jambi bekerjasama dengan Dinas Perkebunan Provinsi Jambi didukung oleh UNDP dan SECO menggelar lokakarya diseminasi pembelajaran inisiatif untuk melihat hasil serta pembelajaran dari pelaksanaan Rancangan Aksi Daerah perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAD-KSB) di Provinsi Jambi pada 30 Agustus 2023 di Swissbel Hotel.
Lokakarya ini dihadiri oleh puluhan petani swadaya sawit yang mengikuti pelatihan peningkatan kapasitas petani beberapa waktu lalu.
“Dengan mengikuti pelatihan itu, kami jadi tahu banyak ilmu mengelola kebun sawit yang baik dan benar, mulai dari komposisi pupuk yang benar, penataan pelepah sawit, usia panen yang tepat, dan tentang sertifikasi sawit. Harapan saya pelatihan ini tidak berhenti di sini, semoga sampai kepada sertifikasi ISPO dan RSPO,” kata Hani’ah, petani asal Desa Sumber Sari, Tebo.
Pelatihan yang dilakukan Setara Jambi melibatkan 25 trainer lokal dan 1.002 petani swadaya sawit di Kabupaten Tebo. Materi yang dipelajari mulai dari budidaya kebun sawit, sertifikasi ISPO dan RSPO, perspektif gender, dan materi lain yang mendukung peningkatan kapasitas petani swadaya menuju sawit berkelanjutan.
“ Setelah adanya pelatihan dari tim Setara di Desa Sumber Sari, para petani menjadi antusias melakukan perbaikan menuju sawit berkelanjutan. Kini, masyarakat Desa Sumber Sari banyak yang sudah tidak menggunakan racun rumput, memperbaiki cara pemupukan, dan perbaikan lainnya. Ini sangat membantu petani kami untuk meningkatkan produksi sawit,” kata Sunoto, Kepala Desa Sumber Sari.
Dalam lokakarya penutupan program pelatihan swadaya sawit ini, Sekretaris Daerah Provinsi Jambi, Sudirman, menyampaikan harapan bahwa seluruh komponen yang terlibat harus turut serta mendukung dan memberikan kesempatan kepada petani swadaya sawit untuk meningkatkan kapasitas pengelolaan dan hasil kebunnya.
“Terima kasih kepada UNDP dan SECO atas dukungannya dalam program ini, juga kepada Setara Jambi yang hingga saat ini tetap berkomitmen untuk mendukung sawit berkelanjutan mengingat semakin hari tuntutan ekspor sawit semakin tinggi,” kata Sudirman.
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, Agusrizal turut memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam upaya peningkatan kapasitas petani swadaya sawit.
“Target Indonesia pada tahun 2025, seratus persen petaninya sudah bersertifikasi ISPO. Untuk itu, kita butuh dukungan berbagai pihak untuk mewujudkannya,” kata Agusrizal.
Nurbaya Zulhakim, Direktur Setara Jambi mengupayakan program peningkatan kapasitas petani swadaya sawit berlanjut hingga sertifikasi.
“Pelatihan yang kami lakukan bertujuan untuk meluruskan pemahaman petani swadaya sawit untuk mengelola kebunnya dengan baik dan benar. Kami harap petani bukan memperluas kebunnya tetapi meningkatkan kapasitas kebun. Selanjutnya akan ada dukungan kepada petani untuk meraih sertifikasi ISPO dan RSPO,” kata Nurbaya Zulhakim.*