Perbaikan Ruas Jalan Yang Rusak Gunakan Dana CSR Batu Bara

Daulat

June 19, 2023

Muhammad Al Fikri / Kota Jambi

Kemacetan yang terjadi akibat truk angkut batu bara. (credit tittle : Muhammad Al Fikri/amira.co.id)

RUAS jalan yang rusak akibat transportasi batu bara saat ini tengah diperbaiki. Perbaikan ini menggunakan dana yang berasal dari Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan pertambangan batu bara yang beroperasi di Provinsi Jambi.

Saat ini, kata Sekda Provinsi Jambi, Sudirman, telah terealisasi Rp 1 miliar dari total anggaran keseluruhan, yakni Rp 3,9 miliar. Kini dana itu telah berada di Bank 9 Jambi.

“Anggaran ini digunakan oleh Dinas PUPR yang sedang mengerjakan perbaikan ruas jalan yang rusak,” katanya baru-baru ini.

Secara detail, katanya, Rp 3 miliar digunakan untuk perbaikan ruas jalan, yang sedang dikerjakan oleh Dinas PUPR. Sementara Rp 900 juta digunakan untuk rambu-rambu dan marka jalan oleh Dinas Perhubungan.

“Saya sudah menerima laporan dari Dinas PUPR,” katanya.

Selain memperbaiki ruas jalan yang rusak, akan juga dilakukan pengerasan agar ruas jalan dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama.

Sebelumnya, Direktur Pembangunan Jalan Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga Kementerian PUPR, Satrio Sugeng Prayitno mengatakan, sepanjang 603 kilometer dari total 1.318 kilometer panjang jalan nasional di Provinsi Jambi terdampak oleh angkutan batu bara.

Angka yang mendekati 50 persen dari total panjang jalan nasional ini, katanya, terjadi karena Over Dimension dan Over Loading. Yang terkait dengan jumlah volume, tonase dan lalu lintas harian angkutan batu bara dari mulut tambang menuju pelabuhan bongkar muat Talang Duku.

Ruas jalan yang terdampak itu adalah Tembesi – Simpang Niam – Tebo – Muara Bungo  sepanjang 167.8 kilometer. Lalu, Sarolangun – Bangko – Muara Bungo – batas Provinsi Sumatera Barat sepanjang 212.1 kilometer. Dan, Sarolangun – Simpang Tembesi –  Muara Bulian – Kota Jambi – Pelabuhan Talang Duku sepanjang 223.3 kilometer.

Akibat dari Over Dimension dan Over Loading itu, maka yang terjadi adalah ruas jalan yang rusak, amblas, dan penyempitan badan jalan karena penggunaan areal parkir truk-truk angkut batu bara.*

avatar

Redaksi