Tindak Tegas Pelaku Karhutla
Lingkungan & Krisis Iklim
July 28, 2024
Farokh Idris/Kota Jambi
Kondisi Desa Puding Kecamatan Kumpe, Kabupaten Muarojambi ketika terjadi “fenomena langit merah”, Sabtu, 21 September 2019. (credits: Jon Afrizal/amira.co.id)
PARA pelaku karhutla, baik itu perseorangan,kelompok ataupun perusahaan akan ditindak tegas. Demikian dikatakan Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono, baru-baru ini.
“Tanpa pandang bulu, saya pastikan pelaku karhutla akan ditindak tegas,” katanya, mengutip Detik.
Ia mengatakan tindakan tegas ini dilakukan karena tidak ada lagi alasan bagi siapapun untuk melakukan pembakaran lahan dan hutan. Sebab sosialisasi tentang larangan membakar lahan dan hutan pun telah lama dilakukan.
“Jika pelakunya adalah perusahaan, maka tidak tertutup kemungkinan untuk mencabut izin, bila diketahui dengan sengaja membakar lahan,” katanya.
Tim Gabungan Satgas Karhutla Jambi, terdiri dari gabungan petugas Korem 042/Gapu, BPBD, Manggala Agni, dan kelompok masyarakat peduli api (MPA). Dengan jumlah total 668 personel, tim gabungan disiagakan di daerah rawan karhutla untuk mencegah kebakaran sejak dini.
Sementara itu, Ditreskrimsus Polda Jambi melakukan mitigasi kebakaran lahan di perbatasan Provinsi Jambi dan Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Mitigasi dilakukan agar titik kebakaran lahan tidak meluas ke wilayah hukum Provinsi Jambi.
Mitigasi ini dilakukan dengan berkolaborasi antar intansi bersama BPBD, Koramil, Manggala Agni, dan kelompok masyarakat peduli api.
Terhitung hingga Selasa (23/7), titik api berada di wilayah Desa Muaro Medak, Musi Banyuasin. Titik api berjarak 21 kilometer dari wilayah Kecamatan Sungai Gelam, Kabupaten Muarojambi.
“Secara total luas lahan yang terbakar di Muara Medak adalah 15 hektare,” kata Dirreskrimsus Polda Jambi Kombes Bambang Yugo Pamungkas.
Mengacu pada kejadian karhutla 2019, katanya, kawasan ini menjadi titik awal karhutla, dan merambat hingga ke wilayah Provinsi Jambi. Sehingga, mitigasi dilakukan pada saat ini, agar kejadian itu tidak berulang lagi.
“Hingga hari ini, titik api masih dapat dikendalikan oleh tim gabungan. Caranya adalah dengan membuat kanalisasi.
Kapolres Muarojambi AKBP Wahyu Bram mengatakan masih kecil kemungkinan titik api dari Musi Banyuasin menjalar hingga ke Provinsi Jambi. Sebagai banyak spot yang masih mengandung air.
“Tim gabungan selalu memantau titik hotspot,” katanya menegaskan.
Untuk wilayah Sungai Gelam, Muarojambi, katanya, pihaknya pun telah membuat kanal yang cukup besar sebagai cadangan air yang digunakan untuk membatasi dan memadamkan sisa-sisa api, sehingga mengurangi resiko meluasnya karhutla.*