Keriuknya Kerupuk Dan Dendeng Daun Ubi Desa Kunangan

Budaya & Seni, Inovasi

May 1, 2023

Zulfa Amira Zaed/Muarojambi

Para perempuan Desa Kunangan sedang memasak dendeng daun ubi. (credit tittle : Zulfa Amira Zaed/amira.co.id)

POTENSI  Desa Kunangan Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi cukup besar. Daun ubi, yang selama ini hanya diolah menjadi sayur rebus, kini dapat menjadi lauk yang lebih enak.

Bumdes Maju Bersama Desa Kunangan telah mengupayakan daun ubi sebagai dendeng dan kerupuk. Dendeng merek “Decubi” dan kerupuk merek “Kridadi” adalah produksi warga Desa Kunangan.

Fitriani, Ketua BUMDes Maju Bersama,  mengatakan pihaknya menggandeng UMKM “Wanita Mandiri” untuk memproduksi dendeng dan kerupuk ubi itu.

(video melengkapi artikel ini)

Fitriani mengatakan trainer dari BLK Provinsi Jambi telah melatih ibu-ibu selama 20 hari lamanya, pada Desember 2022 lalu.

“Pada pelatihan itu, akhirnya dipilihlah olahan daun ubi karena ketersediaan di desa ini sangat melimpah,” katanya.

Keripik dan dendeng yang diproduksi UMKM “Wanita Mandiri” tidak menggunakan bahan pengawet. Namun, keripik ini hanya dapat bertahan selama 3 bulan, dan dendeng bertahan selama satu minggu.

Sementara itu, Tim Penggerak PKK Desa Kunangan pun membantu permodalan dan peralatan.

Sedangkan BUMDes berperan membantu dalam penjualan dan distribusi cemilan ini. Berbagai produk keripik dan dendeng yang keriuk itu dijual melalui akun Instagram @bumdesmajubersama22. Dengan cara itu, jangkauan penjualan dapat lebih luas lagi, bahkan hingga ke Kota Jambi.

Setiap hari, UMKM ini dapat menjual masing-masing minimal 20 kemasan ukuran 250 gram. Keripik dijual dengan harga Rp 5.000, dan dendeng dijual dengan harga Rp 10.000.

“Ke depan, kami akan membuka peluang usaha bagi remaja putri,” demikian harapan ketua Tim penggerak PKK desa, Amelia.

Kini, pihak BUMDes sedang berupaya untuk mengurus perizinan. Tujuannya agar makanan ringan yang mereka hasilkan dapat juga dijual ke pasar swalayan atau mall yang ada di Kota Jambi.

“Pesanan via DM di akun Instagram selalu ada,” ujar Amelia tersenyum.

 

Berbagai permintaan ini membuat mereka selalu semangat dalam berusaha. Sebab, akan selalu ada penganan produksi terbaru dari mereka.

Ini semua untuk menambah perekonomi keluarga. Tapi tidak tertutup kemungkinan, jika terus berkembang dapat menjadi penghasilan utama bagi warga Desa Kunangan.*

avatar

Redaksi