31 Jurnalis Tewas Dalam Liputan Perang Gaza

Hak Asasi Manusia

November 2, 2023

Farokh Idris

Gaza, Oktober 2023. ( photo credits: CPJ/AP)

KABAR sedih datang dari garis depan. Sementara setiap orang dengan setia menanti berita terkini terkait Perang Gaza, sebanyak 31 orang jurnalis yang bertugas untuk melaporkan pertempuran antara Israel – Hamas dinyatakan tewas dalam tugas untuk publik ini. Demikian data dari Committee to Protect Journalists (CPJ) per 31 Oktober 2023.   

Sebanyak 31 jurnalis yang tewas itu, 26 diantaranya adalah warga Palestina, empat warga Israel dan satu warga Lebanon.

Perang terbuka yang terjadi sejak tanggal 7 Oktober ini tidak hanya menewaskan para pekerja media saja, tetapi juga telah menyebabkan sebanyak 9.000 warga Palestina dan Israel terbunuh.

CPJ yang berbasis di New York ini hingga hari ini masih menyelidiki semua laporan mengenai jurnalis yang terbunuh, terluka, ditahan, atau hilang dalam Perang Gaza. Termasuk mereka yang terluka di negara tetangga, Lebanon. 

Sejauh ini, data yang dihimpun adalah jurnalis dan pekerja media yang terlibat dalam pengumpulan berita. Dan, tidak ditemukan jurnalis yang melanggar hukum.

CPJ juga mendata sebanyak delapan jurnalis yang terluka, dan sembilan jurnalis hilang atau ditahan.

Hingga hari ini, CPJ terus mendata terkait jumlah korban. Selain juga mendata jurnalis yang menderita serangan berkelanjutan, penangkapan, ancaman, sensor berita dan pembunuhan terhadap anggota keluarganya. 

“Jurnalis adalah warga sipil yang melakukan pekerjaan penting selama masa krisis dan tidak boleh menjadi sasaran pihak-pihak yang sedang bertempur,” kata  koordinator program CPJ di Timur Tengah dan Afrika Utara, Sherif Mansour. 

Jurnalis di seluruh kawasan itu, katanya, melakukan pengorbanan untuk meliput perang yang memilukan ini. 

“Warga di Gaza telah menanggung kerugian yang belum pernah terjadi sebelumnya dan menghadapi ancaman yang sangat besar. Banyak di antara mereka yang kehilangan rekan kerja, keluarga, dan fasilitas media, serta melarikan diri untuk mencari keselamatan ketika tidak ada tempat berlindung atau jalan keluar yang aman,” katanya.

Sebelumnya, Israel Defense Forces (IDF) telah menyurati Reuters dan kantor berita Agence France-Press bahwa pihaknya tidak dapat menjamin keselamatan para jurnalis yang sedang bertugas. Terlebih, tidak juga dapat menjamin para jurnalis tidak akan menjadi sasaran serangan Israel.

Meskipun, lanjut surat itu, setelah kantor berita mencari jaminan terhadap keselamatan jurnalisnya. Sehingga adalah sangat mendesak untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk keselamatan para pekerja media.

Sebab, berdasarkan surat itu, Israel mentargetkan aktivitas-aktivitas Hamas di seluruh Gaza. Dan sangat terbuka kemungkinan jurnalis pun akan terkena serangan.*

avatar

Redaksi