Kabut Asap Kian Menggila, Siswa Dirumahkan

Daulat

October 2, 2023

Jon Afrizal/Kota Jambi

Kota Jambi yang diselimuti kabut asap tebal dan pekat akibat karhutla. Photo diambil Jum’at (29/9). (photo credits : Jon Afrizal/amira.co.id)

KETIDAKMAMPUAN pemerintah menanggulangi Karhutla dan kabut asap berdampak pada dunia pendidikan. Pekan ini, hingga beberapa hari ke depan, siswa akan dirumahkan.

Surat Edaran Walikota Jambi SY Fasha nomor PK.02.01/2770/Disdik/2023 menyatakan bahwa terhitung sejak tanggal 2 hingga 4 Oktober 2023, pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM) dilakukan secara online dan siswa dirumahkan.

Selain itu, siswa dan guru juga diminta untuk tetap menggunakan masker.

Keputusan ini diambil mengingat kualitas udara di Kota Jambi berada dalam kategori “Tidak Sehat” akibat polusi kabut asap yang disebabkan karhutla.

Kondisi Kota Jambi memang sangat tidak nyaman saat ini. Polusi akibat kabut asap membuat mata perih ketika berada di luar ruangan.

Begitu juga dengan indera penciuman, udara yang dihisap dari hidung  menuju ke paru-paru terasa berbau “sesuatu” yang terbakar. Sehingga efek lanjutan bagi kesehatan, terutama balita dan lansia sangat tidak baik.

Menurut IQAir, kualitas udara di Kota Jambi pada Minggu (1/10) adalah 165 PM2.5 dengan kategori “Tidak Sehat”. Angka ini 16,5 kali lipat dari batas yang ditetapkan oleh World Health Organization (WHO).

Sementara Desa Parit Kecamatan Sungai Gelam Kabupaten Muarojambi berada pada angka 183 PM2.5.

Sedangkan dua kota di provinsi tetangga, Yakni Palembang (363) dan Pekanbaru (155).  

Menurut situs Sipongi, satelit NOAA20 hanya memantau sebanyak delapan titik panas saja. Tetapi karena hujan telah lama tidak turun, maka karhutla dan kabut asap yang disebabkannya tetap menggantung di udara, dan tidak dapat hilang.

Harus diakui, berdasarkan pemahaman dari tahun ke tahun, sepanjang 33 tahun karhutla dan kabut asap di Provinsi Jambi, satu-satunya cara untuk menghilangkan kabut asap dan karhutla adalah hujan yang turun pada awal musim penghujan.

Pihak BMKG Provinsi Jambi memperkirakan hujan akan turun pada Senin (2/10), yang menandakan masuknya musim penghujan.

Sementara modifikasi cuaca telah dilakukan sejak awal September lalu. Kabut asap sempat menghilang karena hujan turun pada Kamis (21/9). Tetapi kabut asap kembali pekat dan tebal hingga hari ini.*

avatar

Redaksi