Refleksi 68 Tahun PKBI
Hak Asasi Manusia
December 14, 2025
Anggito Asmoro/Kota Jambi

Keluarga Besar PKBI Jambi. (credits: Jon Afrizal/amira.co.id)
KANTOR Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Daerah Jambi, Sabtu (13/12) lebih ramai dari biasanya. Terlihat para sesepuh Non Government Organization (NGO) Jambi hadir kembali di bangunan yang beralamat di Jalan Dara Jingga No. 49 Kota Jambi ini.
Hari ini, adalah perayaan Ulang Tahun PKBI ke-68. Meskipun, PKBI Daerah Jambi sendiri berusia 42 tahun.
“Tapi inilah keluarga kita semua. Tempat kita sejak dulu berkumpul, dan hingga hari ini,” kata relawan senior PKBI Daerah Jambi, Hambali.
“Perayaan ini adalah ajang berkumpul, sekaligus sebagai refleksi perjalanan organisasi dalam memberikan layanan kesehatan seksual dan reproduksi, pemberdayaan remaja, serta pelayanan berbasis hak dan kesetaraan secara komprehensif dan inklusif,” kata Rahmad Mulyadi, Direktur Eksekutif Daerah PKBI Jambi.
PKBI didirikan pada tanggal 23 Desember 1957. Tujuannya adalah mewujudkan terciptanya keluarga bertanggungjawab untuk mencapai tujuan umum keluarga sejahtera dalam upaya memperbaiki mutu sumber daya manusia (SDM) Indonesia, dengan memperhatikan aspek ketahanan fisik, sosial budaya, mental dan spiritual dan Hak Asasi Manusia.
PKBI, mengutip laman resmi PKBI, mempercayai bahwa keluarga yang bertanggungjawab akan dapat menjawab permasalahan kesehatan, permasalahan sosial dan meningkatkan kesejahteraan di Indonesia. Sebab, keluarga yang bertanggungjawab akan memperhatikan dimensi masa depan, kesehatan, kesejahteraan, pendidikan bagi seluruh anggota keluarganya.
Perayaan ini, juga dihadiri oleh Kepala BKKBN Provinsi Jambi, Putut Riyatno. Dan juga para relawan senior dan junior.
Dalam kiprahnya, PKBI Jambi tidak hanya berfokus dengan jargon “Keluarga Berencana” dan “Dua Anak Cukup”, seperti di era Orde Baru lalu. Namun, lebih kepada penguatan sebuah kelaurga, untuk dapat merencanakan masa depan bagi anggota keluarganya.
Maka, persoalan meminimalisir HIV/AIDS adalah juga menjadi tugas bagi PKBI. Pun juga pencegahan terhadap kekerasan dalam rumah tangga. Juga, termasuk tentang bagaimana menanggulangi malnutrisi dan stunting.
Sehingga, dalam berkegiatan, PKBI sendiri bukanlah hanya relawan saja, melainkan juga para tenaga kesehatan.
Saat inin, PKBI di seluruh Indonesia tengah melaksanakan kegiatan promosi kesehatan reproduksi, layanan KB murah (IUD, Implan, MOP), screening kanker, dan konseling.
Dan, sesuai dengan slogan PKBI, “Berjuang untuk pemenuhan hak-hak kesehatan seksual dan reproduksi”.*
