Peace Keeper; Indonesia Kirim Pasukan Ke Gaza

Daulat

October 14, 2025

Mahendra Wisnu

Kontingen Garuda XXXV-B/Unamid (United Nations Mission In Darfur) bertugas di Sudan Barat pada tahun 2016. (credits: TNI AD)

“Saya seorang tentara, dan saya memahami bahwa berunding untuk perdamaian adalah lebih baik daripada mengangkat senjata untuk berperang.” Prabowo Subianto

PRESIDEN Prabowo Subianto telah meminta TNI untuk bersiap diri mengirimkan pasukan perdamaian ke Gaza, Palestina. Kondisi ini, terkait peryataan Prabowo pada Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), bahwa Indonesia siap mengirim 20.000 pasukan perdamaian.

“Jika dan ketika Dewan Keamanan PBB dan majelis besar ini memutuskan, maka Indonesia siap untuk mengerahkan pasukan berjumlah 20.000 atau bahkan lebih untuk membantu mengamankan perdamaian di Gaza atau di tempat lain,” demikian dikatakan Prabowo, mengutip Kompas, dalam acara Pembukaan dan Debat Sidang Majelis Umum Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) di Gedung Sekretariat PBB, New York, Amerika Serikat, Selasa (23/9) lalu.

“Dimana saja, di Ukraina, Sudan, Libya. Ketika perdamaian perlu ditegakkan dan perlu dijaga, Indonesia siap memikul tanggungjawab itu,” katanya melanjutkan.

Prabowo pun telah menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perdamaian untuk Gaza di Mesir pada Senin (13/10).

“Instruksi penyiapan pasukan ini adalah bentuk janji yang harus ditepati jika kesepakatan damai terwujud di Gaza,” kata Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi, Minggu (12/10).

Menurutnya, jika memang kemudian tercapai kesepakatan ke arah terjadi perdamaian, maka Indonesia, diminta untuk ikut serta membantu mengirimkan pasukan perdamaian,” katanya.

Bahkan, katanya, mungkin Indonesia akan menawarkan lagi untuk mengirim pasukan perdamaian, pada KTT Perdamaian untuk Gaza.

KTT Perdamaian untuk Gaza di Mesir dipimpin oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Mesir Abdel Fattah Al-Sisi. Pertemuan itu akan dihadiri oleh para pemimpin dari lebih dari 20 negara.

KTT ini bertujuan untuk mengakhiri perang panjang di Jalur Gaza, dan memperkuat upaya perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah, serta membuka fase baru keamanan regional.

Presiden Prabnowo Subianto di Sidang Umum PBB, 2025. (credits: United Nations)

Sebelumnya, mengutip Antara News, Trump mengumumkan bahwa Israel dan Hamas telah menyetujui fase pertama dari rencana 20 poin yang diajukannya pada 29 September 2025, untuk mencapai gencatan senjata di Gaza.

Pada tahap pertama, mencakup pembebasan seluruh tawanan Israel di Gaza dengan imbalan sekitar 2.000 tahanan Palestina, disertai penarikan bertahap pasukan Israel dari wilayah tersebut yang mulai berlaku pada Jumat, 10 Oktober 2025, pukul 12.00 waktu setempat.

Indonesia sendiri, telah memiliki Kontingen Garuda (KONGA) atau Pasukan Garuda. Yakni prajurit TNI yang ditugaskan sebagai pasukan perdamaian di negara lain.

Indonesia telah mulai turut serta mengirim pasukannya sebagai bagian dari pasukan penjaga perdamaian PBB sejak tahun 1957.

Adapun Kontingen Garuda dibentuk dari proses seleksi prajurit-prajurit dari berbagai kesatuan di TNI.

Jejak Kontingen Garuda, bermula dari pengkuan Mesir dan negara-negara Liga Arab, pada 18 November 1946, yang menetapkan resolusi tentang pengakuan de jure menurut hukum internasional terhadap kemerdekaan RI sebagai negara merdeka dan berdaulat penuh.

Pembelaan negara-negara Liga Arab di forum internasional terhadap kemerdekaan Indonesia, pun dibalas oleh Presiden Sukarno. Ketika pada 1956, Majelis Umum PBB memutuskan untuk menarik mundur pasukan Inggris, Prancis dan Israel dari wilayah Mesir, maka Indonesia mendukung keputusan itu.

Dan, untuk pertama kalinya, Indonesia mengirim Pasukan Pemelihara Perdamaian PBB ke Mesir. Pasukan itu, diberinama Kontingen Garuda I (KONGA I).

Kiprah KONGA pun berlanjut hingga 2011. Ketika Kontingen Garuda XXX, tergabung dalam Satgas MCOU XXXA/UNIFIL, yang telah ada sejak tahun 2008. Military Community Outreach Unit (MCOU) merupakan unit gabungan 2 negara di bawah Komandan UNIFIL (Force Commander), di Lebanon, hingga 2018.

Pada saat yang hampir bersamaan, Kontingen Garuda XXXV-B/Unamid (United Nations Mission In Darfur) atau Indonesian Battalion (Indobatt) juga bertugas di Sudan Barat pada tahun 2016.*

avatar

Redaksi