Puting Beliung Melantak Kayu Aro

Lingkungan & Krisis Iklim

August 6, 2025

Astro Dirjo/Kota Jambi

Ilustrasi angin puting beliung. (credits: Pexels)

LIMA orang warga Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi mengalami luka ringan pasca hantaman angin puting beliung yang terjadi pada Sabtu (2/8) siang. Selain itu, ratusan unit rumah warga rusak, serta fasilitas umum, dan pasar.

Data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kerinci, tercatat 109 rumah warga mengalami kerusakan. Dari jumlah tersebut, 36 rumah rusak berat, 20 rusak sedang, dan 53 rusak ringan.

“Yang kami catat sementara itu; sebanyak 12 unit rumah rusak di Desa Kresik Tuo, dan 94 unit rumah yang terdampak di Desa Batang. Selain itu, tiga unit los di Pasar Kresik Tuo juga mengalami kerusakan pada bagian atap,” kata Kapolres Kerinci, AKBP Arya Tessa Brahmana, mengutip Detik, baru-baru ini.

Ia mengatakan warga yang luka-luka telah mendapat perawatan di Puskesmas Kresik Tuo. Setelah menjalani perawatan, mereka diperbolehkan pulang.

Menurutnya, warga bergotong royong untuk memperbaiki rumah-rumah yang rusak, Minggu (3/8).

Pun pihak kepolisian telah menghimbau warga untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang mungkin masih dapat terjadi. Selain itu, juga dilakukan koordinasi dengan pihak pemerintah daerah dan BPBD untuk membantu percepatan penanganan dampak bencana.

Berdasarkan video-video yang beredar di media sosial, terjangan angin puting beliung itu terjadi sekitar pukul 14.30 WIB. Lokasi yang terdampak paling parah berada di kawasan pasar Kerisik Rio, Kayu Aro. 

Saat bencana angin puting beliung terjadi, pasar masih ramai pengunjung. Kondisi “kacau” pun terjadi. Ketika atap-atap seng bangunan diterbang angin, dan brang-barang dagangan berserakan.

Warga yang mengunjungi pasar terlihat panik. Dan satu-satunya cara, yang terpikir oleh warga pada saat itu, adalah keluar dari bnagunan, agar tidak tertimpa reruntuhan jika bangunan ambruk.

Kepala Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kerinci Stasiun Meteorologi Depati Parbo Kerinci, Kurnianingsih mengatakan bahwa pada dasarnya Kabupaten Kerinci masih dalam kondisi musim kemarau.  Namu, katanya, angin puting beliung terjadi akibat pembentukan awan-awan konvektif atau awan hujan yang berkembang dan matang menjadi awan cumulonimbus.

“Awan-awan ini yang menyebabkan terjadinya angin puting beliung,” katanya.

Umumnya, angin puting beliung terjadi pada wilayah yang mmeiliki kekosongan massa udara pada daerah dengan vegetasi pohon yang sedikit, atau perumahan yang jarang vegetasi pohon.*

avatar

Redaksi