MENA, Kesatuan Wilayah Dua Benua Berbeda
Inovasi
September 15, 2023
Zulfa Amira Zaed
(: freepik)
MENA, sering kita dengar dalam pengklasifikasian wilayah yang biasa digunakan untuk studi tertentu seperti akademia, wilayah penyiaran, perencanaan militer, pemulihan bencana, dan penulisan bisnis.
MENA adalah akronim bahasa Inggris yang merujuk kepada Timur Tengah dan Afrika Utara (Middle East and North Africa). MENA juga dikenal sebagai WANA, SWANA, dan NAWA.
Menurut Wikipedia, sebuah studi World Bank pada 2003 menyatakan dalam klasifikasi geografis Bank Dunia, 21 negara atau wilayah berikut ini merupakan kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA): enam anggota Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) (Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Saudi Arab, dan Uni Emirat Arab [UEA]), dan 15 negara atau wilayah lainnya: Aljazair, Djibouti, Republik Arab Mesir, Irak, Republik Islam Iran, Israel, Yordania, Lebanon, Libya, Malta, Maroko, Republik Yaman, Republik Arab Suriah, Tunisia, dan Tepi Barat dan Gaza.
Sedangkan pada laporan UNHCR pada 2010 menyatakan untuk keperluan penelitian, kawasan MENA didefinisikan terdiri dari 18 negara, yaitu Aljazair, Bahrain, Mesir, Irak, Yordania, Kuwait, Lebanon, Libya, Mauritania, Maroko, Oman, Wilayah Pendudukan Palestina, Qatar, Arab Saudi, Suriah, Tunisia, Uni Emirat Arab dan Yaman.
Sejak pertengahan abad ke-20, wilayah yang berbatasan langsung dengan Laut Merah dan Laut Mediterania ini menjadi pusat terjadinya peristiwa-peristiwa dunia, dan menjadi wilayah yang sangat sensitif, baik dari segi kestrategisan lokasi, politik, ekonomi, kebudayaan, dan keagamaan. Wilayah ini juga merupakan tempat kelahiran, dan pusat spiritual Islam, Kristen, Yahudi.
Satu contoh peristiwa dunia yang terjadi di wilayah ini adalah peradaban Yunani Kuno di Mesir, peradaban Nabatea Arab di Yordania, serta pusat keagamaan Islam yaitu Arab Saudi, tempat seluruh umat di dunia melaksanakan ibadah haji.*