Kegagalan Mencapai “Ujung Dunia”

Inovasi

May 9, 2023

Junus Nuh

Terra Nova berlabuh di McMurdo Sound, tahun 1911. (credit tittle : Scott Polar Research Institute / University of Cambridge / Hulton-Deutsch Collection / Corbis via Getty Images)

“Kami akan bertahan sampai akhir, tetapi kami semakin lemah, tentu saja, dan akhirnya tidak bisa jauh. Sayang sekali tapi saya rasa saya tidak bisa menulis lebih banyak lagi.” (Catatan terakhir di Diary of Robert Falcon Scott, tanggal 29 Maret 1912)

KETIKA itu, tahun 1907, Sir Ernest Shackleton berusaha mencapai kutub selatan, dan gagal, Robert Falcon Scott memutuskan untuk memimpin tim guna mewujudkan cita-cita Shackleton. Ekspedisi yang bertujuan untuk ilmu pengetahuan ilmiah dan geografis yang dibiayai oleh Kerajaan Inggris.

Ekspedisi Terra Nova, atau yang resmi disebut ekspediasi Britania Artartica, berusaha memperbaiki kegagalan-kegagalan yang dilakukan Shackleton. Dengan  sebuah kapal eks penangkap ikan paus, yang diberi nama Terra Nova, Scott melengkapi ekspedisi dengan ski es, kereta luncur, anjing, dan kuda poni Manchuria.

Antartika adalah benua es dengan luas sekitar 14 juta kilometer per segi. Sebagai benua tertandus, dengan dataran batu es, angin kencang dan memiliki suhu terendah sedunia, yakni minus 89 derajat Celcius.

Pada tanggal 15 Juni 1910 kapal berangkat dari Cardiff, ibukota Wales menuju Cape Town, Afrika Selatan. Pada saat yang hampir bersamaan, Roald Engelbregt Gravning Amundsen dari Norwegia juga sedang berlayar untuk mencapai kutub. Dan ini adalah perpacuan bagi keduanya, ataupun bagi negaranya, untuk mencapai Antartika.

Sejak awal, bencana demi bencana telah menghampiri tim ekspedisi ini. Seperti pertanda buruk bahwa ekspedisi Terra Nova akan berakhir dengan kegagalan.

Bencana dimulai dengan kejadian kapal yang hampir tenggelam di Selandia Baru. Lalu mereka terjebak badai selama 20 hari. Selanjutnya, satu unit kereta luncur masuk ke laut. Kemudian, empat kuda poni Manchuria terpaksa ditembak mati karena dianggap memperlambat ekspedisi.

Tapi kondisi ini tidak menyurutkan niat utama mereka. Dengan berbagai halangan tadi, pada tanggal 17 Januari 1912 tim Antartica Britania pun mencapai kutub Selatan. Tetapi, senyata, tim Amundsen telah satu bulan lebih dahulu mengibarkan bendera Norwegia di sana.

Satu per satu, anggota tim meninggal dunia. Faktor utama yakni buruknya kondisi cuaca di Antartika sepertinya telah menggagalkan ambisi manusia-manusia yang ingin menaklukannya.  

Hingga, akhirnya, tim pencari menemukan jasad Scott dan beberapa yang lain pada tanggal12 November 1912. Tetapi, kenyataannya, seluruh anggota tim, baik itu manusia, kuda poni dan anjing peluncur berada dalam kondisi tidak bernyawa di sepanjang ekspedisi ini.

Kutipan pembuka di awal artikel ini, adalah entri terakhir yang ditulis Kapten Scott pada buku diarinya. Dan, sekitar tujuh bulan setelah catatannya yang terakhir ditulis, tim pencari menemukan jasadnya.

Ekspedisi Terra Nova sendiri adalah lanjutan dari ekspedisi Discovery. Ekspedisi yang juga dipimpin oleh Kapten Scott pada tahun 1901 hingga 1904. Scott berambisi untuk menjadi orang pertama yang menjejahi kutub selatan.

Kapten Scott menulis dalam buku hariannya di tempat tinggalnya. Foto istri dan putranya menghiasi dinding di belakangnya, tanggal 7 Oktober 1911. (credit tittle : Scott Polar Research Institute / University of Cambridge / Hulton-Deutsch Collection / Corbis via Getty Images)

Tetapi, setelah kembali dari menancapkan bendera Inggris di kutub selatan, kematian pun mendatangi sisa-sisa anggota tim.

Yang hingga kini masih menjadi bukti tentang failure discovery ini, adalah, adalah jurnal-jurnal, catatan-catatan dan photo-photo yang dibuat oleh anggota tim.

Meskipun sebenarnya, angkatan laut kerjaan Inggris mendukung sepenuhnya ekspedisi ini, juga tim ilmuwan melakukan penjelajahan ke menjelajahi daratan Victoria dan pegunungan barat, tetapi tidak berhasil mendarat dan menjelajahi dataran King Edward VII.

Sementara, Amundsen harus diakui adalah orang pertama yang mencapai kutub utara  (1910) dan kutub selatan (1912) dengan ekspedisi Antartica.

Berawal dari pertaruangan ambisi diri dan mengabdi untuk negara ini, seluruh anggota tim ekspedisi Terra Nova kehilangan nyawa.

Kini, masih terjadi perdebatan-perdebatan tentang apakah tindakan Scott dan anggota ekspedisi Terra Nova adalah benar atau salah. Karena telah menimbulkan begitu banyak korban jiwa.

Tetapi, bagi dunia ilmu pengetahuan, banyak catatan-catatan dan gambaran tentang kondisi benua Antartika yang seolah tak tersentuh ini.

Kapten Scott adalah simbol kepahlawanan bagi kerajaan Inggris dan masyarakatnya untuk menjejalah seluruh dunia. Meskipun, akhirnya, harus kehilangan nyawa.

Seperti yang dinyatakan penyair Henry Wadsworth Longfellow, “Jiwaku penuh dengan kerinduan akan rahasia laut, dan jantung samudra mengirimkan denyut yang menggetarkan melalui diriku.”

Laut adalah kerinduan sekaligus ambisi untuk menaklukan. Menjelajahi dan menemukan daerah-daerah baru, dan mendapatkan informasi ilmu pengetahuan baru. Ini adalah phrasa yang tertancap di benak masyakat Eropa kala itu.

Namun, ambisi itu, seperti kisah dari novel Moby Dick karya Herman Melville. Dengan kapal yang hampir mirip, Kapten Ahab berusaha menangkap paus besar. Tetapi, akhirnya, Ahab hanya membawa seluruh kru kapal menuju satu kata : kematian.*

avatar

Redaksi