Karhutla; Musim Penghujan Masih Jauh

Daulat

August 15, 2023

Zulfa Amira Zaed/Kota Jambi

KEBAKARAN hutan dan lahan (karhutla), seperti biasa, menjadi momok menakutkan pada setiap musim kemarau setiap tahunnya di Provinsi Jambi. Karhutla yang tidak hanya terjadi di tanah mineral saja, melainkan juga areal gambut.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi per tanggal 12 Agustus 2023, total luasan yang terbakar akibat karhutla adalah seluas 229,54 hektare lahan. Yang terjadi dalam 12 peristiwa karhutla.

Karhutla terluas adalah di Kabupaten Batanghari, yakni  111,14 hektare. Selebihnya adalah di Muarojambi, Tanjungjabung Barat, Tanjungjabung Timur, dan Sarolangun.

“Saya meminta penegak hukum untuk menyelidiki karhutla yang terjadi saat ini, dan melakukan tindakan hukum, jika memang itu faktor kesengajaan, baik itu yang dilakukan oleh perseorangan maupun perusahaan,” kata Gubernur Jambi Al Haris baru-baru ini.

Pemerintah, katanya, sejauh ini telah melakukan upaya pencegahan. Yakni dengan melakukan himbauan kepada masyarakat dan juga perusahaan untuk tidak membakar hutan dan lahan.

Upaya lain yang dilakukan pemerintah, katanya, Pemprov Jambi telah menyiapkan program Pembukaan Lahan Tanpa Bakar (PLTB). Melalui program itu, masyarakat diharap tidak lagi menggarap lahan dengan cara membakar.

Menurutnya, masyarakat dapat mengusulkan melalui kelompok tani. Setelah diteliti sesuai dengan aturan, akan dibantu oleh pemerintah.

Tetapi, faktanya, karhutla tetap saja terjadi. Dan ketakutan yang lain, adalah munculnya kabut asap.

Kabut asap yang dapat saja menyeberang ke negara tetangga, seperti Singapura dan Malaysia, misalnya. Sehingga Indonesia mendapatkan complain dari negara-negara tersebut.

Untuk menganggulangi karhutla, Pemerintah Provinsi Jambi tidak bekerja sendiri. Pemerintah telah membentuk Satgas Karhutla yang beranggotakan BPBD, Manggala Agni, TNI, Polri dan pihak-pihak perusahanaan.

Cara lain untuk mengatasi karhutla juga telah dilakukan, yakni dengan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). Yakni upaya untuk menjaring awan dan menjadikannya hujan. Sehingga udara menjadi basah, dan selanjutnya karhutla dapat dicegah.

BNPB pun telah menyetujui untuk kembali melakukan upaya TMC. Dalam beberapa hari ke depan, upaya ini telah dilakukan, dan diharapkan hujan pun turun.*

avatar

Redaksi