Satwa Juga Bisa Sedih
Lifestyle
November 14, 2023
Junus Nuh
(: googleapis.com)
PERNAH melihat satwa meneteskan air mata karena menangis? Ketika anda sedang berjalan ke kebun binatang, misalnya. Atau, bahkan hewan piaran anda sendiri yang telihat menangis?
Satwa, seperti halnya mahluk hidup lainnya, juga memiliki emosi. Emosi ini dapat berbentuk dengusan, lenguhan atau bahkan tangisan.
Adalah Mathilde Stomp, peneliti dari Universite de Rennes Prancis yang meneliti emosi pada satwa jenis kuda. Di akhir penelitiannya, ia menyimpulkan bahwa dengusan kuda adalah indikator emosi positif dari kuda.
Mengutip quora.com, kuda yang dilepas di padang rumput akan mendengus lebih banyak daripada kuda yang banyak menghabiskan waktu dalam kandang.
Kuda, katanya, mendengus paling banyak ketika sedang makan atau bertualang di tempat baru. Ia menyimpulkan dengusan ini adalah rasa bahagia.
“Tidak ada kuda yang mendengus ketika mereka sedang melawan dan bersikap agresif terhadap manusia,” katanya berargumen.
Meskipun, banyak orang tidak yakin, mengutip psychologytoday.com, tetapi penelitian ilmiah yang kuat telah mendukung pandangan bahwa gajah dan satwa lainnya mengungkapkan respon emosionalnya dengan cara menangis: meneteskan air mata.
Selain itu, juga terdapat banyak kejutan lain. Seperti tikus dan anjing yang tertawa, serta ayam, tikus, dan tikus yang berempati. Seluruh penelitian itu telah diterbitkan jurnal-jurnal ilmiah yang penelitiannya telah dilakukan oleh para peneliti professional, dan telah diuji oleh rekan-rekan seprofesinya.
Sain, karena keterbatasannya, memang tidak dapat memastikan 100 persen mengenai persoalan emosi pada satwa. Tetapi, sains dapat mengukurnya dengan standar tertentu dan memberikan kesimpulan.
Laman jurnal ilmiah plos.org, menyatakan tetesan air mata satwa yang menangis adalah bentuk khusus komunikasi non-verbal yang unik. Air mata mempunyai keunggulan adaptif, yakni sebagai sinyal biologis yang jujur.
Terkait hubungannya antara satwa dan manusia, air mata meningkatkan hubungan anta kedua mahluk, secara sosial. Sebab, satwa tidak akan menangis dalam kondisi alamiahnya.
Tetapi, sebagai alat komunikasi non verbal, untuk mengungkapkan emosinya kepada manusia.*