Jangan Senang Dulu, Karhutla Masih Mengintai
Lingkungan & Krisis Iklim
October 20, 2023
Jon Afrizal/Kota Jambi

Kejadian karhutla di perbatasan Kabupaten Batanghari dan Sarolangun pada Minggu (15/10). (photo credits : Jon Afrizal/amira.co.id)
KENDATI Kota Jambi diguyur hujan pada Rabu (19/10). Tetapi kejadian Karhutla masih tetap menjadi ancaman bagi Provinsi Jambi.
Laporan satelit NOAA20 pada portal Sipongi KLHK pada Rabu (19/10), masih menemukan 34 titik panas di Provinsi Jambi. Meskipun skala medium dengan warna kuning, tetapi titik terbanyak berada di Kabupaten Batanghari (16), dan Sarolangun (14).
Juru Bicara Pemprov Jambi, Ariansyah, mengutip tribunjambi.com mengatakan Subsatgasudara telah melaksanakan monitoring ke beberapa lokasi. Patroli udara ini dilakukan menggunakan pesawat patroli BNPB. Yakni ke kabupaten Muarojambi, Tanjungjabung, Tanjungjabung Barat, Tebo, Bungo dan Batanghari.
Berdasarkan hasil monitoring itu, tetap dilakukan kegiatan teknologi modifikasi cuaca (TMC). Kegiatan TMC dilkukan sejak tanggal 17hingga 22 Oktober 2023 oleh tim BNPB.

(: Sipongi KLHK)
“Proses hujan buatan ini adalah dengan menyemai senyawa kimia CaCL sebanyak 30 kilogram dan H2O sebanyak 1500 liter ke udara dengan altitude antara 8.000 hingga 11.000 feet,” kata Ariansyah.
Badan Meterologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Jambi memprakirakan akan terjadi hujan antara tanggal 19 hingga 22 Oktober 2023. Hujan terjadi merata di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Jambi.
Hujan diprakirakan akan terjadi dengan intensitas sedang hingga lebat antara pukul 13.00 WIB hingga 16.04 WIB.
“Faktor alam sangat mendukung, dan memiliki potensi awan hujan yang tinggi,” kata Kepala BMKG Jambi, Ibnu Sulistyono.
Sementara itu, IqAir melaporkan bahwa kualitas udara di Kota Jambi dan sekitarnya pada Rabu (19/10) masih berada di angka 102PM2.5 hingga 119 PM2.5 yang berarti “Tidak Sehat Bagi Kelompok Sensitif”. Polutan ini berada di atas 7.2 kali lipat dari nilai kualitas udara tahunan yang ditetapkan oleh World Health Organization (WHO).
Karhutla masih terjadi hingga hari ini. Meskipun hujan telah turun, niatan membakar lahan untuk perluasan kebun sepertinya gak pakek “Stop”.*
