Boikot Produk Israel? Bijaklah!

Hak Asasi Manusia

November 6, 2023

Zulfa Amira Zaed

Warga sipil yang menderita karena Perang Gaza. (photo credits : Amnesty International)

SETELAH sebulan penuh perang terbuka Palestina – Israel atau yang dikenal dengan Perang Gaza, yang memakan korban lebih dari 9.000 jiwa, masyarakat Indonesia tersentak. Saatnya berempati terhadap Palestine yang telah hancur lebur setelah dibombardir militer Israel. Mayoritas korban adalah perempuan dan anak-anak.

Bahkan jurnalis turut menjadi korban. Setidaknya 33 orang jurnalis menjadi korban. Meski dalam aturan perang jurnalis dan masyarakat sipil dilarang untuk diserang.

Sekolah, rumah ibadah, camp pengungsian, dan rumah sakit turut dihancurkan.

Sebagai bentuk dukungan dan solidaritas, masyarakat Indonesia beramai-ramai memposting gambar potongan semangka. Warna merah, hijau, putih, dan hitam yang ada di dalam semangka adalah simbol bendera Palestina.

Tidak hanya soal semangka, masyarakat juga menyerukan ajakan boikot beberapa merek dagang ternama asal Israel dan Amerika Serikat. Meski belum tentu kebenarannya tentang dampak dari boikot beberapa merek dagang, namun hal ini telah menjadi trend.

Dilansir dari detiknews, saat digelar aksi damai bela Palestina di kawasan Monas pada Minggu (05/11), gerai kopi Starbuck dan gerai makanan cepat saji Mc Donald yang berada di Jalan M.H. Thamrin, Jakarta tutup kendati biasanya buka 24 jam. Simbol huruf M di samping gerai juga ditutup kain berwarna hitam polos.

Tak hanya itu gerai Mc Donald yang berada di Jalan Sumantri Brojonegoro Kota Jambi juga terlihat lengang. Biasanya gerai ini ramai dan harus antre untuk parkir pada jam makan siang.

Mengutip republika, analis riset Infovesta Kapital Advisory Arjun Ajwani, mengatakan dampak boikot ke pasar saham domestik sangat minim. Menurut Arjun, pasar saham Indonesia masih dipengaruhi oleh faktor suku bunga tinggi.

Bank Indonesia (BI) menaikkan tingkat suku bunga acuan secara tidak terduga menjadi enam persen.

“Ini membuat gejolak di pasar sehingga beberapa hari berikutnya saham tertekan,” kata Arjun.

Selain itu, kenaikan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS yang melonjak membuat Surat Berharga Negara (SBN) bertenor 10 tahun turut naik. Hal ini dikarenakan adanya sentimen dari bank sentral AS Federal Reserve yang dinilai terlalu hawkish oleh pasar.

Tak hanya itu, gerai beberapa merek dagang rang ramai-ramai diboikot itu mempekerjakan karyawan asal Indonesia. Jutaan gerai yang tersebar di seluruh Indonesia mempekerjakan jutaan sumber daya manusia asal Indonesia. Dapat dibayangkan jika ajakan boikot tersebut berdampak besar pada nasib SDM asal Indonesia yang bekerja di sektor tersebut.

Sebab, mengatasi segala masalah haruslah bijak. Bila masyarakat ingin membantu warga Palestina yang menjadi korban, dapat menyalurkan bantuan berupa materi melalui Kedubes Palestina untuk Indonesia ke rekening Bank Mandiri 123-00-0010122-2 atas nama Embassy of the State of Palestine.

Selain itu, masyarakat juga dapat menyalurkan bantuan melalui lembaga swasta seperti Rumah Zakat, Kitabisa, dan lembaga resmi lainnya.*

avatar

Redaksi