Banjir, Antrian Kendaraan Memanjang di Pelalawan
Lingkungan & Krisis Iklim
January 1, 2024
Zulfa Amira Zaed/Pekanbaru

Kondisi banjir di ruas jalan Lintas Timur Trans Sumatera di Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, Sabtu (30/12). (photo credit : Jon Afrizal/amira.co.id)
TINGGINYA debit air dari hulu Sungai Kampar pada musim penghujan ini telah berdampak banjir di Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau. Sebanyak lima kecamatan di kabupaten ini terendam banjir.
Kelima kecamatan itu adalah Kecamatan Langgam, Pangkalan Kerinci, Bunut, Pelalawan dan Teluk Meranti.
Tidak hanya merendam rumah warga saja, banjir juga telah menggenangi beberapa titik di ruas jalan Lintas Timur Trans Sumatera yang melintasi ibukota kabupaten ini, yakni Pangkalan Kerinci.
Sehingga kendaraan yang melintas dari dan menuju ke Kota Pekanbaru terpaksa harus antre dan mencari jalur alternatif agar tidak terjebak banjir dengan ketinggian air 30 centimeter.
Pantauan Amira di lokasi banjir pada Sabtu (30/12), banyak kendaraan roda dua yang berhenti karena mogok akibat mesinnya terendam air rawa gambut di ruas jalan Trans Sumatera itu.
Pengendara harus mendorong kendaraannya ke pinggir jalan, agar pengguna jalan yang lain dapat melintasi jalur ini.
“Kami harus menunggu sekitar 30 menit untuk melintasi titik banjir sepanjang 300 meter ini,” kata Anto, pengemudi kendaraan roda empat dari Pekanbaru menuju Belilas.
Warga sekitar berusaha membantu menertibkan kendaraan yang lalu lalang agar tidak terjebak atau terperosok ke dalam genangan air banjir. Tetapi upaya ini tidak banyak membantu. Sebab air banjir terus meningkat.
Terlebih dengan suasana musim liburan Natal dan Tahun Baru pada saat ini, dimana arus lalu lintas lebih banyak dari biasanya.
Kapolres Pelalawan, AKBP Suwinto mengatakan petugas telah bersiaga di lokasi untuk membantu menertibkan lalu lintas agar tidak terjadi penumpukan dan kemacetan.
“Kami meminta pengemudi yang melintasi titik banjir untuk bersabar dan saling menghormati agar kemacetan dapat diurai secepatnya,” katanya.*
