Aktifitas Illegal Ancam Biodiversity
Lingkungan & Krisis Iklim
February 20, 2025
Jon Afrizal/Bungku, Batanghari

Peserta dari Thailand dan China sedang mendengarkan penjelasan dari staf Hutan Harapan. (credits: Jon Afrizal/amira.co.id)
PESERTA Learning Exchange Biodiversity Credits berkunjung ke Hutan Harapan, Selasa (18/2). Pada kunjungan itu, diketahui bahwa keberlangsungan biodiversity tak lepas dari peran penyelamatan oleh manusia.
“Aktifitas-aktifitas illegal, harus menjadi catatan khusus dalam menjaga keberlangsungan biodiversity,” kata Fauzan Syamsuri dari Burung Indonesia, kepada seluruh peserta, di camp Hutan Harapan, Selasa (18/2).
Para peserta umumnya adalah conservasionist-economist yang berasal dari Thailand, Pilipina dan beberapa negara lainnya. Mereka tergabung dalam pembelajaran skema Biodiversity Credits.
Sejauh ini, kata Fauzan, pihaknya masih terus menghitung secara pasti terkait potensi biodiversity di Hutan Harapan. Meskipun, tidak dapat dipungkiri, campur tangan manusia dalam perlindungan hutan membutuhkan biaya yang sangat besar.
Adam Aziz, direktur PT Restorasi Ekosistem (REKI), selaku pengelola Hutan Harapan, menyatakan, aktifitas yang menjadi perhatian khusus adalah pembalakan, perambahan, perburuan, pertambangan, kebakaran hutan, tanaman invasif akasia, dan jalan tambang.
“Khusus untuk aktifitas pembalakan, perambahan dan perburuan, kami telah melakukan upaya preemptive, preventif dan penegakan hukum. Kami, juga telah menerapkan skema perhutanan sosial,” katanya.

Ani Mardiastuti, profesor dari Institut Pertanian Bogor sedang mengamati bibit bulian di nursery. (credits: Jon Afrizal/amira.co.id)
Sedangkan untuk jalan tambang, pihaknya telah melakukan mitigasi dampak sosial, ekologi, keamanan, dan ekonomi. Yakni dengan pengamanan areal, kerjasama bilateral antara PT REKI dan PT MBJ, koridor satwa, dan mitigasi interaksi negatif satwa, dan, pelibatan para pihak terkait; seperti pemerintah, NGO, dan media.
Persoalan hutan di Indonesia, sangat kompleks. Seperti petikan pertanyaaan seseorang kepada almarhum Abdurahman Wahid (Gusdur), presiden Indonesia ke-4. Ketika ditanya mengapa di dalam hutan di Indonesia ada manusia. Gusdur dengan tenang menjawab, “Ya, itulah Indonesia.”
Maka, ketika di Hutan Harapan terdapat indigenous people Batin Sembilan, itu adalah bagian dari ekosistem hutan. Ekosistem, yang, seperti lingkaran kehidupan. Dimana; terdapat flora, fauna dan manusia.
Hutan Harapan, memiliki luasan total 98.555 hektare dan terletak di dua provinsi; Jambi dan Sumatera Selatan. Terdapat tiga jenis mamalia, satu jenis aves, dan Sembilan jenis tumbuhan dengan status Critical Endangered, menurut red list International Union for Conservation of Nature (IUCN).
Bayuni Shantiko, Manajer Program BIOFIN Indonesia, mengutip laman Biofin, menyatakan, keanekaragaman hayati Indonesia membentang sejak dari pegunungan ke kedalaman lautan.
Berdasarkan fakta ini, untuk Rencana Aksi Keanekaragaman Hayati Indonesia periode 2015 -2020 membutuhkan USD 10,6 miliar. Dana ini digunakan untuk mengelola dan meningkatkan pengelolaan keanekaragaman hayati di seluruh Indonesia.

Penanaman pohon sebagai simbol menjaga keberlangsungan biodiversity. (credits: Jon Afrizal/amira.co.id)
Sementara pada tahun 2016, diidentifikasi sebesar USD 0,41 miliar dalam pendanaan publik untuk keanekaragaman hayati. Jumlah ini telah ditingkatkan menjadi USD 0,62 miliar pada tahun 2022, meskipun masih terdapat kesenjangan pendanaan yang besar.
Pendanaan ini menekankan perlunya meningkatkan implementasi anggaran dengan mengidentifikasi dan mentargetkan pengeluaran publik yang relevan dengan keanekaragaman hayati.
Biodiversity Credits, mengutip World Economic Forum, adalah instrumen keuangan yang dapat diverifikasi, diukur, dan di-credits-kan, yang bertujuan untuk memberi penghargaan atas hasil positif alam dan keanekaragaman hayati, seperti; spesies, ekosistem, dan habitat alami.
Caranya adalah melalui rancangan pendanaan terhadap unit keanekaragaman hayati berbasis daratan atau lautan selama periode tertentu.
Pada bulan Desember 2022, di Montreal (Kanada), sebanyak 196 negara berkomitmen untuk mengambil tindakan segera guna menghentikan dan membalikkan hilangnya keanekaragaman hayati, dengan menandatangani The Kunming-Montreal Global Biodiversity Framework (GBF). Ini menandai pencapaian bersejarah bagi Konvensi PBB tentang Keanekaragaman Hayati.
GBF, mengutip cbd, adalah hasil dari Konferensi Keanekaragaman Hayati Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 2022. GBF diadopsi oleh COP15 pada Konvensi Keanekaragaman Hayati (CBD) pada tanggal 19 Desember 2022.
GBF telah dipromosikan sebagai “Paris Agreement for Nature”. Yang menjadi satu dari banyak agreements yang menjadi “kemenangan besar bagi planet bumi dan seluruh umat manusia”.*

