Dicatat : Peluang Usia Produktif Miliki Properti

Inovasi

July 31, 2023

Zulfa Amira Zaed

(: pinterest.com)

MEMILIKI properti berupa rumah adalah idaman banyak orang. Namun tak semua orang dapat dengan mudah memilikinya. Tak terkecuali bagi penduduk usia produktif di Indonesia.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Indonesia diproyeksikan sebanyak 275,77 juta jiwa pada 2022. Menurut rentang usianya, 69,25 persen penduduk Indonesia berada di jenjang usia 15 hingga 64 tahun sebanyak 190.969 jiwa. Sebanyak 24 persen penduduk berusia 0 hingga 14 tahun. Kemudian, 6,74 persen penduduk berusia 65 tahun ke atas yang berarti jumlah usia produktif mencapai 60 persen.

Senyatanya, banyaknya jumlah usia produktif tak serta merta membuat jumlah kepemilikan rumah meningkat.

Survey, lembaga survey milik BUMN sektor telekomunikasi, melakukan studi terhadap 390 responden berumur 26 hingga 40 tahun untuk mengetahui level kepemilikan properti tempat tinggal generasi milenial atau usia produktif. Hasilnya mengungkapkan bahwa mayoritas responden belum memiliki rumah tinggal.

Namun, di kelompok usia lebih matang, yaitu usia 35 hingga 40 tahun memiliki persentase kepemilikan rumah yang lebih besar yaitu 44 persen, dibandingkan dengan kelompok usia lainnya, yaitu 31 hingga 35 tahun sebanyak 40 persen dan 26 hingga 30 tahun sebanyak 38 persen.

Tentu banyak faktor yang menyebabkan usia produktif membutuhkan perjuangan lebih keras untuk memiliki properti atau rumah hunian.

Melihat dari hasil survey CBRE Global Research di laman cbre.com yang dirilis pada Oktober 2016 di lima negara Asia Pasifik (China, Jepang, Australia, Hong Kong, dan India), trend property mengalami pergeseran. Sebanyak 23 persen milenial memilih untuk menyewa hunian, 3 persen untuk tinggal di rumah dinas, serta hanya 11 persen yang berkeinginan memiliki rumah sendiri.

Beberapa faktor pendorongnya adalah tingginya harga properti dengan tingkat pendapatan masyarakat cenderung tetap bahkan bertolak belakang, loyalitas terhadap pekerjaan sehingga memilih jarak tempuh terdekat ke lokasi bekerja, tempat tinggal yang terpenuhi dengan fasilitas penunjang pekerjaan dan kehidupan sehari-hari, serta gaya hidup milenial yang cenderung memenuhi kebutuhan sosial dan konsumtif.

Tetapi, tetap ada solusi bagi usia produktif untuk memiliki properti di balik semua faktor tersebut. Misalnya, dikutip dari sikapiuangmu.ojk.go.id, usia produktif tetap dapat memiliki properti dengan memanfaatkan skema pembiayaan seperti Kredit Pemilikan Rumah/Apartemen (KPR/KPA) yang disediakan oleh bank.

Jika KPR/KPA adalah sebagai pilihan pendanaan pembelian hunian pertama, usia produktif dapat meringankan pembayaran dengan memperbesar uang muka yang disetorkan sehingga bunga kredit yang dikenakan menjadi kecil. Untuk hal itu calon pemilik properti harus menyiapkan uang muka setidaknya 30 persen.

Selalu ada jalan untuk setiap keingian yang baik.*

avatar

Redaksi