Tebo Perang Terhadap Pelaku Karhutla
Lingkungan & Krisis Iklim
October 14, 2023
Jon Afrizal/Pemayungan, Tebo
Kawasan penyangga TNBT yang dibakar di Desa Muaro Bulan, Pemayungan, Sumay. (photo credits : Jon Afrizal/amira.co.id)
SEBANYAK 50 orang anggota Kodim 0416 Bute (Bungo Tebo) telah ditempatkan di Posko Penanganan Karhutla di Pemayungan, Kabupaten Tebo. Tindakan ini dilakukan untuk upaya pencegahan dan penanggulangan karhutla di sana.
Dandim 0416 Bute, Letkol Inf. Evid Nirwan Edward, mengutip tribunjambi.com, mengatakan pihaknya berfokus di Kecamatan Sumay untuk penanganan karhutla. Sebab di Kecamatan Sumay rawan terjadi karhutla.
“Saya mendorong agar pelaku pembakaran hutan dan lahan diproses,” kata Dansub Satgas Karhutla Bute ini.
Menurutnya, untuk menguatkan penanganan ini, dibutuhkan penegakan hukum. Para pelaku pembakaran hutan dan lahan harus masuk dalam proses hukum.
“Jika karhutla di Kecamatan Sumay terjadi terus menerus maka dapat mengancam Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT),” katanya.
Pangdam II Sriwijaya, katanya, juga memerintahkan untuk bekerjasama dengan kepolisian dalam menangkap pelaku pembakaran.
Sementara itu, Danrem 042/Gapu (Garuda Putih) yang juga Plh Dansatgas Karhutla Provinsi Jambi, Brigjen TNI Supriono mengatakan luas lahan yang terbakar akibat Karhutla pada tahun 2023 ini sekitar 1.055 hektare.
Pelaksana Harian (Plh) Kepala BPBD Jambi Dodi Chandra luasan hutan dan lahan yang terbakar di Tebo hingga saat ini adalah seluas 31,20 hektare.
Sebelum karhutla menuju ke TNBT, maka yang terlebih dulu dilahap api karhutla adalah areal restorasi ekosistem Alam Bukit Tigapuluh (ABT). Kawasan restorasi ekosistem yang merupakan penyangga TNBT juga dirambah dan selanjutnya dibakar.
Adalah tidak mungkin hanya diusahakan secara perseorangan saja. Sebab hutan yang dirambah mencapai angka puluhan hektare.
Selain itu, dengan menggunakan escavator tentu butuh biaya yang tidak sedikit. Biaya sewa escavator adalah Rp 700 tibu per jam. Biaya yang tidak mungkin sanggup jika hanya perseorangan.
Sehingga, sudah saatnya, kita bicara tentang siapa pemodal dibalik pembukaan lahan hutan yang berujung pembakaran dan menciptakan kabut asap yang telah kita hirup bersama-sama, kini.*