Belajar Kepada Sungai Subayang

Zulfa Amira Zaed/Kampar

amira gambar berita interaktif

Sungai Subayang adalah urat nadi kehidupan. Sungai yang menghijau, mengalir deras dari hulu ke hilir, dengan panjang sekitar 413 kilometer dan lebar sekitar 100 meter.

amira gambar berita interaktif

Begitulah kehidupan yang disangga oleh Sungai Subayang. Masyarakat di 10 desa, dari Desa Pangkalan Serai di hulu hingga ke Desa Gema di hilir memanfaatkan aliran sungai ini.

amira gambar berita interaktif

Sungai Subayang, merupakan jalur trasportasi satu-satunya dari Desa Gema, Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar, Riau menuju ke berbagai desa di dalam kawasan suaka marga stawa Rimbang Baling.

amira gambar berita interaktif

Ratusan kepala keluarga menggunakan air sungai untuk kebutuhan air bersih. Seperti mencuci, minum, transportasi, bahkan untuk menghidupkan listrik di desa mereka.

amira gambar berita interaktif

Air sungai yang mengalir deras tak hanya mampu menjadi sarana angkutan atau transportasi tetapi juga menggerakkan turbin hingga menghasilkan energi listrik untuk menerangi desa.

amira gambar berita interaktif

Warga desa membangun dan menggunakan energi listrik dari panel surya dan Pembangkit Listrik Mikro Hidro (PLTMH),

amira gambar berita interaktif

yang mereka gunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik.

amira gambar berita interaktif

Tentu saja ramah lingkungan.

amira gambar berita interaktif

Meskipun, warga desa belum mendapatkan aliran listrik dari perusahaan milik negara; BUMN atau BUMD.

amira gambar berita interaktif

Desa-desa di kawasan Sungai Subayang sejak dulu menggunakan sungai sebagai sarana MCK.

amira gambar berita interaktif

Dan, masih tetap dilakukan hingga kini.

amira gambar berita interaktif

Tetapi, beberapa keluarga juga memanfaatkan mesin pompa air untuk mengalirkan air sungai hingga ke dapur dan kamar mandi di rumah masing-masing.

amira gambar berita interaktif

Sungai Subayang bukan sekedar sungai biasa.

amira gambar berita interaktif

Tapi, terdapat kearifan lokal di dalamnya, seperti “lubuk larangan”, misalnya.

amira gambar berita interaktif

Sejatinya “lubuk larangan” adalah usaha masyarakat setempat untuk melestarikan sungai.

amira gambar berita interaktif

Dengan adanya lubuk larangan yang hanya dipanen di saat tertentu, akan memperbaiki keberlangsungan ekosistem sungai.

amira gambar berita interaktif

Masyarakat yang menjaga sungai dengan tradisi pun akan menuai manfaatnya juga.

amira gambar berita interaktif

Memanfaatkan airnya untuk kebutuhan rumah tangga, menjadi jalur jalannya perahu, dan memenuhi kebutuhan hidup dengan lubuk larangan.

amira gambar berita interaktif

Banyak manfaat lain yang tak ada habisnya untuk diurai satu persatu.

amira gambar berita interaktif

Adalah benar kata pepatah, “Bumi akan mengembalikan apapun yang ditebar manusia.”

amira gambar berita interaktif

Maka tebarlah kebaikan.*

amira gambar berita interaktif

Photo : Zulfa Amira Zaed/amira.co.id)