“Kubu” Yang Masih Tersisa

Jon Afrizal/Jambi

amira gambar berita interaktif

HAMPIR dua abad setelah Belanda melakukan "Midden-Sumatra Expeditie" (1877 - 1879), kondisi yang dialami Orang Rimba dan Orang Batin belum jauh bergeser.

amira gambar berita interaktif

Meskipun secara jumlah mereka terus bertambah, kini sekitar 4.000 jiwa.

amira gambar berita interaktif

Tetapi secara kualitas kehidupan belum jauh bergeser dari temuan Arend Ludolf van Hasselt dan tim-nya.

amira gambar berita interaktif

Meskipun Bernard Hagen dalam buku "Die Orang Kubu auf Sumatra" telah dua abad mengulas mereka, tetapi hingga kini masih ada dari mereka yang memegang teguh adat rimba.

amira gambar berita interaktif

Beberapa dari mereka telah menggunakan pakaian lengkap. Karena seringnya bersinggungan dengan masyarakat luar.

amira gambar berita interaktif

Pendidikan, dulu, adalah hal yang dipantangkan. Tetapi, waktu berganti, dan mereka pun mengikutinya.

amira gambar berita interaktif

Pola berburu dan meramu tetap mereka lakukan. Hutan adalah sumber daya penghidupan bagi mereka.

amira gambar berita interaktif

Areal jelajah mereka, terbentang dari perbatasan Provinsi Sumatera Barat – Jambi hingga ke perbatasan Provinsi Jambi – Sumatera Selatan. Tetapi, luasan hutan di dua abad lampau tentu tidak sama dengan saat ini.

amira gambar berita interaktif

Kehidupan yang terlalu lama dalam ekslusifitas hutan, memberikan gegar budaya tersendiri bagi mereka.

amira gambar berita interaktif

Norma-norma tidak lagi sama, ketika perbauran ada di depan mata. Perubahan adalah keniscayaan.

amira gambar berita interaktif

Meskipun lambat, tetap harus mereka ikuti. Tersebab perubahan itu pasti.*

amira gambar berita interaktif

(photo courtesy of : Universiteit Leiden, & Jon Afrizal)